Tensi geopolitik yang meningkat di Timur Tengah juga mendorong kenaikan harga emas.

Jakarta (ANTARA) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada Selasa (Rabu pagi WIB) di tengah dolar Amerika Serikat (AS) yang melemah.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April tercatat naik 6,30 dolar AS atau 0,31 ditutup pada 2,050,90 dolar AS per ounce.

Tensi geopolitik yang meningkat di Timur Tengah juga mendorong kenaikan harga emas.

Baca juga: Harga emas dunia naik dipicu turunnya imbal hasil Treasury AS

Pada hari Selasa (30/1), Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) memulai pertemuan kebijakan moneter bulan Januari yang akan ditutup dengan pengumuman pada Rabu (01/02). Laporan pekerjaan bulanan AS akan dirilis pada Jumat (03/02).

Data ekonomi yang dirilis pada Selasa (30/1) beragam. Indeks NSA Harga Rumah Nasional S&P AS CoreLogic Case Shiller yang mencakup seluruh sembilan divisi sensus AS melaporkan kenaikan tahunan 5,1 persen pada November, naik dari 4,7 persen pada bulan sebelumnya.

The Conference Board mengatakan bahwa indeks kepercayaan konsumen meningkat untuk bulan ketiga secara berturut-turut menjadi 114,8 pada Januari dari 108 pada Desember.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan lowongan pekerjaan AS naik menjadi 9 juta pada Desember dari revisi 8,9 juta pada November.

Baca juga: Harga emas Antam hari ini naik Rp9.000 jadi Rp1,142 juta per gram

Di sisi lain, logam mulia perak untuk pengiriman Maret turun 2,60 sen atau 0,11 persen ditutup pada 23,22 dolar per ounce. Harga platinum untuk pengiriman April menurun 6,60 dolar AS atau 0,70 persen ditutup menjadi 931,70 dolar per ounce.

Penerjemah: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024