Serangan AS tidak membawa manfaat apa-apa, khususnya bagi rakyat Suriah. Serangan tersebut akan membunuh lebih banyak manusia dibanding korban gas sarin yang menjadi alasan penyerbuan tersebut,"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Slamet Effendy Yusuf mengatakan rencana militer Amerika Serikat dan sekutunya menyerbu Suriah harus dicegah karena akan menimbulkan tragedi kemanusiaan yang lebih hebat.
"Serangan AS tidak membawa manfaat apa-apa, khususnya bagi rakyat Suriah. Serangan tersebut akan membunuh lebih banyak manusia dibanding korban gas sarin yang menjadi alasan penyerbuan tersebut," kata Slamet di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan jika Presiden Barrack Obama memerintahkan militer AS dan sekutunya menyerbu Suriah karena alasan digunakannya senjata kimia oleh rezim Bashar Assad dalam perang saudara di negeri itu, maka akan menyempurnakan situasi perpecahan bahkan perang saudara di kawasan Timur Tengah.
Dikatakannya, Afghanistan, Irak, Libya, Sudan, Tunisia, Mesir, Yaman, Suriah, dan negara bangsa sekitarnya semakin dalam terjebak pada situasi saling menghancurkan.
"Akan memerlukan waktu yang sangat lama untuk membangun kembali negara-negara dengan penduduk Muslim tersebut," katanya.
Kelak, kata Slamet, ketika "serangan terbatas" selesai dan AS serta sekutunya meninggalkan kawasan tersebut, mereka akan meninggalkan sebuah negara bangsa yang porak poranda secara fisik serta perang saudara yang sulit dihentikan.
"Kita lihat Irak sekarang. Dengan senang hati AS menarik militernya dari Irak karena tanpa mereka perangi bangsa Irak sudah aktif saling menghancurkan dan membunuh," ujarnya.
Mantan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor itu mengajak umat manusia yang cinta damai mencegah tragedi kemanusiaan ini.
"Harus ada penolakan secara masif masyarakat dunia terhadap kesewenang-wenangan negara adikuasa ini. AS tidak punya kewenangan untuk penyerbuan itu sekalipun Kongres AS mengizinkan," katanya.
Ia meminta negara-negara Organisasi Kerja sama Islam (OKI) mengambil inisiatif untuk mengakhiri politik adu domba dan pemecahbelahan negara-negara Muslim tersebut oleh Barat.
(S024/E005)
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013