Jakarta (ANTARA News) - Dikenal sebagai penulis novel dengan beragam genre, Clara Ng kini menelurkan novel yang diinspirasi dari kisah nyata. "Black Jack".

Novel itu ditulis oleh Clara Ng bersama penulis pemula Felice Cahyadi. Clara mengemukakan, tidak semua kisah nyata dapat diwujudkan dalam bentuk fiksi.

Namun, kisah nyata yang melatarbelakangi pembuatan "Black Jack" disebutnya memenuhi banyak unsur dalam membuat kisah fiksi.


"Semua intrik drama untuk fiksi ada, dari segi karakter, setting di luar negeri, dan plot menarik," ujar Clara di acara peluncuran buku "Black Jack" di Senayan, Jakarta, Rabu.


Penulis kelahiran 1973 itu menuturkan, tidak sembarang kisah nyata dapat diubah menjadi fiksi.

Kisah nyata yang tidak memiliki unsur-unsur yang tepat justru berujung menjadi kisah membosankan.


"Tapi kisah nyata yang jadi inspirasi Black Jack sangat fiksi jadi bisa masuk dalam dunia fiksi," tambahnya.


"Black Jack" mengisahkan kehidupan Ashlyn, mahasiswi Indonesia di Inggris, yang terjerumus dalam dunia judi akibat kekasihnya yang juga sesama mahasiswa asal Indonesia.

Terbutakan oleh cinta, Ashlyn rela berkorban mati-matian demi membayar utang judi Jaeed hingga hidupnya terlunta-lunta di negeri orang.


Semua bermula dari pesan elektronik. Tidak seperti biasanya, kali ini dia tidak perlu memeras otak untuk mencari ide. Justru ide cerita yang datang padanya, lewat surat elektronik dari perempuan bernama Citra Ovani.


"Saya mendapat email dari orang yang bilang suka membaca buku saya, dia minta dibuatkan cerita. Saat membaca garis besar ceritanya, saya kaget karena seru banget," tukas penulis "Dongeng Sekolah Tebing" , serial "Stories From The Heart", serial "Sejuta Warna Pelangi", "Dimsum Terakhir", dan trilogi "Indiana Chronicle".


Dalam proses pembuatan "Black Jack", Clara dan Felice memoles kisah nyata agar lebih menarik dalam bentuk novel fiksi.

Caranya adalah memainkan time frame dalam memaparkan dua tahun kehidupan Citra yang kehilangan belasan ribu poundsterling demi pria yang saat itu dicintainya.


"Cerita yang tidak penting dipapas. Kadang ada time frame yang dimajukan, jadi kisah yang ini dibuat terjadi lebih cepat dari sebenarnya," jelas Clara.


Selain itu, dia pun menulis ulang percakapan yang terjalin dari tiap karakter.


"Kadang Citra lupa dialog persisnya seperti apa. Kami membayangkannya secara detil dan membentuk sendiri percakapannya dengan acuan pemaparan garis besar dari Citra," lanjutnya.


Selain itu, semuanya memang benar-benar berasal dari kisah nyata.

Selain riset, Clara dan Felice juga mendapat bahan tulisan lengkap dari Citra yang menyediakan foto dan deksripsi karakter serta latar tempat yang terjadi dalam novel tersebut.


Sementara itu, Citra berharap agar kisahnya dapat menjadi pelajaran bagi para perempuan muda agar tidak melakukan kesalahan yang sama dengannya.


"Aku ingin sharing pengalamanku yang melakukan hal bodoh karena cinta, jangan sampai para perempuan khususnya yang masih muda mengalami itu," ujarnya.


Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013