Beirut (ANTARA News) - Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, Kamis, memperingatkan bahwa kelompoknya akan menyerang ibukota komersial Israel, Tel Aviv, jika Beirut digempur pesawat-pesawat terbang Israel. "Jika anda membom ibukota kami, kami akan membom ibukota wilayah kesatuan agresi anda," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi, menunjuk pada Tel Aviv, yang dianggap oleh para pejuang Arab sebagai ibukota Israel, bukannya Yerusalem. "Perlawanan Islam bisa menyerang dengan jumlah dan kedalaman yang diperlukan dan pada saat mereka diminta melakukannya," kata Nasrallah, yang dalam pidato terakhirnya pada 29 Juli berjanji akan menyerang pusat negara Yahudi itu jika semakin banyak orang sipil Lebanon tewas. Nasrallah membantah klaim bahwa militer Israel "mempatroli" daerah-daerah Lebanon selatan dalam penyerbuan dan perang mereka di kawasan itu. "Pertempuran berlangsung di garis-garis depan dan desa-desa garis depan... mujahidin berperang hingga peluru terakhir dan jiwa terakhir," katanya, seperti dilanasir AFP. "Musuh mungkin bergantung pada kebijakan kebohongan karena itu merupakan sifatnya atau mungkin karena itu bagian dari perang urat syaraf... klaim-klaim tentang menguasai wilayah tidak benar dan bohong," katanya. Nasrallah juga membantah bahwa lima orang yang ditangkap pasukan komando lintas-udara Israel di dekat kota Baalbek, Lebanon timur, Rabu, adalah anggota Hizbullah. "Mereka bukan tahanan perang, mereka sandera... mereka seharusnya dibebaskan tanpa syarat dan tanpa pertukaran tahanan," katanya. Sementara itu, militer Israel menerima perintah dari Menteri Pertahanan Amir Peretz agar mereka bersiap-siap menguasai Lebanon selatan hingga Sungai Litani, kata jurubicara Peretz, Kamis. "Militer Irsael telah menerima perintah untuk mempersiapkan langkah mendatang ofensif, yang tujuannya segera mengambil alih Lebanon selatan mulai dari perbatasan internasional hingga Sungai Litani," kata jurubicara itu kepada AFP. Sungai Litani Lebanon mengalir dari timur ke barat di sepanjang Lebanon selatan dan berada di berbagai lokasi antara lima dan 30 kilometer dari perbatasan Israel. Masuknya Israel ke kawasan sungai itu akan membuat pasukan negara Yahudi tersebut menguasai wilayah Lebanon dengan lebar sekitar 30 kilometer dan kedalaman 30 kilometer. (*)

Copyright © ANTARA 2006