Cianjur (ANTARA News) - Ratusan keluarga di Kampung Sampih, Desa Sukaluyu, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terpaksa menggunakan air sungai yang kotor untuk keperluan sehari-hari menyusul mengeringnya sumur-sumur mereka.
Sumur-sumur warga sudah mengering sejak sebulan terakhir sehingga mereka menggunakan air sungai yang kotor, bahkan diduga bercampur limbah.
"Kami terpaksa memakai air anak sungai yang masih tersisa, meskipun kotor. Ini sudah terjadi sejak beberapa tahun kebelakang tepatnya ketika musim kemarau tiba," kata Neneng Imas (32), warga setempat, Rabu.
Amin (46), Ketua RT setempat mengatakan, hal tersebut sudah menjadi kebiasan warga di kampungnya setiap musim kemarau. Sumur-sumur yang ada mengalami kekeringan setiap masuknya musim kemarau.
Warga, katanya, sebenarnya menyadari bahwa air anak Sungai Cisokan tidak layak untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan mencuci.
"Ini sudah terpaksa karena di Sungai Cikondang sudah tidak mengalirkan air, sehingga warga terpaksa mengunakan air anak sungai yang jelas-jelas kotor dan tidak sehat karena sudah bercampur dengan limbah manusia," ucapnya.
Meskipun ada sumber air bersih di pinggiran kampung, itu tidak dapat mencukupi kebutuhan warga. Warga, katanya, berharap pemerintah daerah bersedia menyediakan sumur bor untuk mengatasi kekurangan air bersih.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013