Intinya saya minta, coba di mana yang menarik dan kalau bisa tempat wisata menarik wisatawan dari luar Jabar jadi menggunakan pesawat

Bandung (ANTARA) -

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menggandeng perusahaan property-technology yang sukses mengembangkan hotel kapsul dan kabin asal Bandung, Bobobox, untuk turut mengembangkan pariwisata daerah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning).

Bey mengatakan ia meminta Bobobox turut serta membangun pariwisata Ciayumajakuning yang dekat dengan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.

"Karena tujuannya untuk BIJB Kertajati supaya tetap hidup," kata Bey di Gedung Sate, Bandung, Selasa.

Bey mengatakan pelibatan perusahaan hotel kapsul tersebut, sebagai usaha untuk membenahi sektor pariwisata agar lebih kekinian dan bisa menjadi tulang punggung baru perekonomian Jawa Barat.

"Dengan Bobocabin (Bobobox) intinya saya ingin pariwisata di Jawa Barat berkembang dan ingin mendengar pendapat anak muda atau yang memiliki visi kekinian," kata Bey.

Pemilihan Bobobox untuk turut menggarap wisata di Ciayumajakuning, kata Bey, karena pihak perusahaan hotel tersebut mengungkapkan data okupansi mereka di wilayah Jawa Barat yang cukup baik seperti Lembang, Puncak, dan Madasari Pangandaran.

"Di data mereka paling ramai Lembang, Puncak, Pangandaran. Saya minta di Ciayumajakuning dikembangkan juga," ucapnya.

Dalam pertemuan dengan Bobobox yang diwakili Partnership Executive Bobobox, Dennis Depriadie, Bey menyampaikan bahwa pihaknya mengaku bicara panjang lebar dan akan ditindaklanjuti dengan pembicaraan yang lebih teknis.

"Intinya saya minta, coba di mana yang menarik dan kalau bisa tempat wisata menarik wisatawan dari luar Jabar jadi menggunakan pesawat," ujarnya.

Bey mengatakan bahwa pihaknya ingin menggandeng semua pihak agar potensi wisata Jawa Barat terakomodir dan menjadi salah satu tulang punggung ekonomi agar menyumbang pendapatan asli daerah (PAD).

"Kita harus mulai mikir dari PAD potensi pariwisata itu karena selama ini PKB. Kalau sudah bergeser ke mobil listrik semua, motor listrik semua bagaimana? Antisipasi dari sekarang, jangan sampai kebingungan sendiri mencari sumber PAD," katanya menambahkan.

Baca juga: Bey minta kabupaten/kota lakukan persiapan soal kenaikan pajak hiburan

Baca juga: Bey: Penertiban keramba Cirata untuk menjaga kualitas air-operasi PLTA

Baca juga: Jabar sebut dua jalur LRT bisa telan biaya Rp20 triliun

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024