Beijing (ANTARA) - Bank sentral China (People's Bank of China/PBOC) menyatakan penerbitan obligasi di negeri Tirai Bambu itu telah menembus angka 71 triliun yuan (1 yuan = Rp2.204) atau sekitar 10 triliun dolar AS (1 dolar AS = Rp15.825) pada 2023, naik 14,8 persen secara tahunan (year on year).
Penerbitan obligasi pemerintah mencapai 11 triliun yuan, sementara penerbitan obligasi pemerintah daerah mencapai 9,3 triliun yuan, kata PBOC.
Tahun lalu, penerbitan obligasi keuangan mencapai 10,2 triliun yuan, sementara penerbitan obligasi kredit korporasi mencapai 14 triliun yuan.
Penerbitan sekuritas beragun aset kredit menembus angka 348,52 miliar yuan dan penerbitan sertifikat deposito antarbank mencapai 25,8 triliun yuan.
Pada akhir tahun lalu, jumlah obligasi outstanding yang disimpan mencapai 157,9 triliun yuan, sebuah pertumbuhan (yoy) sebesar 9,1 persen, kata bank sentral itu.
Obligasi outstanding yang dipegang oleh investor institusi luar negeri mencapai 3,72 triliun yuan pada akhir bulan lalu, mencakup 2,4 persen dari total obligasi outstanding yang disimpan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024