Di tengah ketidakpastian global dan prospek perlambatan pertumbuhan ekonomi global, kinerja pasar modal domestik cukup kuat di tahun 2023
Jakarta (ANTARA) - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menilai sektor pasar modal Indonesia berhasil mencatatkan kinerja positif di tengah ketidakpastian perekonomian global sepanjang 2023.
Anggota KSSK sekaligus Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, hal tersebut tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup pada level 7.272,80 poin atau tumbuh sebesar 6,16 persen year-to-date (ytd) pada 29 Desember 2023 lalu.
“Di tengah ketidakpastian global dan prospek perlambatan pertumbuhan ekonomi global, kinerja pasar modal domestik cukup kuat di tahun 2023,” kata Mahendra saat konferensi pers KSSK di Jakarta, Selasa.
Mahendra menilai peningkatan pada IHSG merupakan yang tertinggi di kawasan ASEAN setelah Vietnam, meski investor nonresiden membukukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp6,19 triliun ytd.
Lebih lanjut, Ia mengungkap penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp255,39 triliun dengan emiten baru tercatat sebanyak 83 emiten dan telah melampaui capaian target di 2023 sebesar Rp200 triliun.
“Capaian atas kinerja positif IHSG juga ditopang oleh pertumbuhan jumlah investor pasar modal yang mencapai double digit sebesar 18,04 persen menjadi 12,17 juta investor,” ujarnya.
Adapun sampai dengan 26 Januari 2024, IHSG tercatat di level 7.137,09 dengan investor nonresiden mencatatkan beli bersih Rp5,78 triliun ytd. Nilai kapitalisasi pasar per 26 Januari 2024 mencapai Rp11.346 triliun.
“OJK optimis ruang pertumbuhan bagi industri pasar modal Indonesia masih luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional,” pungkasnya.
Baca juga: Mandiri Sekuritas proyeksikan IHSG tembus 7.640 di 2024
Baca juga: Emiten capai 911, BEI catat masih ada 27 perusahaan antre gelar IPO
Baca juga: BEI imbau investor tetap rasional di tengah dinamika politik
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024