Rangkaian kegiatan Bau Nyale yakni Pemilihan Putri Mandalika 2024 sedang dilaksanakan

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menggelar ajang pemilihan Putri Mandalika yang merupakan rangkaian Festival Bau Nyale atau menangkap cacing laut di Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), pada 29 Februari hingga 1 Maret 2024.

"Rangkaian kegiatan Bau Nyale yakni Pemilihan Putri Mandalika 2024 sedang dilaksanakan," kata Plt Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lombok Tengah Lendek Jayadi di Praya, Selasa.

Rangkaian kegiatan Festival Bau Nyale 2024 ini hampir sama dengan kegiatan pada tahun sebelumnya seperti presean, lomba membaca lontar, Karnaval Bau Nyale, dan kegiatan drama kolosal Legenda Putri Mandalika pada malam puncak.

Baca juga: Tradisi Bau Nyale di Mandalika diputuskan 29 Februari-1 Maret 2024

"Untuk pusat kegiatan masih menunggu hasil koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB," katanya.

Sementara itu Ketua Panitia Pemilihan Putri Mandalika NTB 2024 Ahmad Rifani mengatakan pendaftaran untuk pemilihan Putri Mandalika telah dibuka sejak Desember 2023 hingga awal Januari 2024, dengan peserta dari sepuluh kabupaten dan kota di NTB.

"Jumlah peserta sebanyak 106 orang yang mendaftar dan setelah dilakukan seleksi kini sudah menjadi 15 peserta," katanya.

Ia mengatakan tahap awal pendaftaran ada 106 peserta dan setelah dilakukan seleksi administrasi kemudian tersisa menjadi 50 orang. Kemudian dari 50 orang ini setelah dilakukan pembekalan kaitan dengan budaya dan lainnya, maka tersisa 15 finalis.

Baca juga: Bau Nyale, festival legendaris dari Lombok

"Sekarang kami sudah dapatkan 15 finalis ini,” katanya.

Ia mengatakan 15 peserta ini akan masuk dalam grand final untuk mencari lima juara yang akan diumumkan pada 24 Februari 2024 dan para pemenang ini akan dinobatkan pada malam puncak Bau Nyale di Mandalika .

“Jadi saat malam grand final itu kami umumkan siapa juara baru, kemudian pada malam Bau Nyale tempat pengobatan,” katanya.

Baca juga: Nyale diperebutkan ribuan warga Lombok Tengah
Baca juga: Hidangan unik nyale khas Lombok, hanya ada setahun sekali

Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024