Ini adalah langkah terbatas yang proporsional yang akan mengirim pesan jelas, bukan hanya kepada rejim (Presiden Suriah Bashar) al-Assad
Washington (ANTARA News) - Presiden AS Barack Obama, Selasa (2/9), memperoleh dukungan penting para pemimpin Kongres dalam upayanya bagi agresi militer di Suriah, sementara pemerintahnya terus membujuk anggota lain Kongres dengan mengirim John Kerry dan Chuck Hagel.
Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan AS itu berusaha meraih dukungan Senat dalam sidang dengar pendapat.
Obama bertemu dengan para pemimpin Kongres di Gedung Putih, Selasa pagi.
Ia berjanji serangan yang diusulkan terhadap Suriah akan "terbatas" dan "proporsional", dan mendesak Kongres agar "melakukan pemungutan suara cepat" untuk mensahkan aksi militer.
"Ini adalah langkah terbatas yang proporsional yang akan mengirim pesan jelas, bukan hanya kepada rejim (Presiden Suriah Bashar) al-Assad, tapi juga kepada negara lain yang mungkin tertarik untuk menguji sebagian norma internasional ini bahwa ada konsekuensi," kata Obama setelah pertemuan di Gedung Putih.
Ketua Kongres John Boehner, yang berbicara kepada wartawan di Gedung Putih setelah pertemuan itu, menjanjikan dukungannya. Ia mengatakan penggunaan senjata kimia "harus ditanggapi".
Ia percaya Amerika Serikat memiliki kemampuan dan kapasitas untuk menghentikan rejim Bashar dan "memperingatkan yang lain di seluruh dunia bahwa perilaku semacam ini takkan ditolerir".
Nancy Pelosi, Pemimpin Minoritas di Kongres yang juga mendukung aksi militer, mengatakan ia tak percaya Kongres akan menolak resolusi yang mensahkan aksi militer.
Gedung Putih mengirim kepada Kongres rancangan resolusi pada Sabtu (31/8) untuk meminta pengesahan bagi serangan militer guna menghukum Pemerintah Suriah karena Damaskus diduga menggunakan senjata kimia pada 21 Agustus di pinggiran Damaskus.
Menurut laporan intelijen AS sebanyak 1.429 orang, termasuk 426 anak kecil, tewas dalam peristiwa tersebut.
Obama berjanji serangan itu "takkan melibatkan pasukan darat".
Selain bertemu dengan Boehner dan Pelosi, Obama juga mengundang anggota Komite Persenjata di Kongres dan Senat, Komite Hubungan Luar Negeri dan Komite Intelijen ke pertemuan tersebut, dalam upaya merangkul anggota Kongres yang masih ragu, terutama di Kongres.
Obama bukan satu-satunya yang terlibat dalam upaya melakukan bujukan itu.
Menteri Luar Negeri John Kerry dan Menteri Pertahanan Chuck Hagel pada Selasa sore hadir dalam dengan pendapat di Komite Hubungan Luar Negeri Senat mengenai Suriah.
Mereka berkeras tak-melakukan tindakan "akan merusak kredibilitas AS", dan menyarankan anggota Kongres agar tidak menghalangi pilihan untuk mengirim pasukan darat dalam kondisi apa pun.
"Ini bukan waktunya untuk duduk berpangku tangan ... Kita telah berbicara menentang kondisi yang sangat mengerikan. Sekarang kita harus bangkit dan bertindak," kata Kerry dalam dengar pendapat di Komite Hubungan Luar Negeri Senat mengenai Suriah.
Sementara itu, Hagel --yang berbicara setelah Kerry-- mengatakan dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah merupakan "resiko sangat besar" dan "ancaman serius" terhadap kepentingan nasional AS dan sekutunya.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013