Les Bleus tidak mencetak gol pada empat pertandingan terakhir mereka, dan menghuni peringkat kedua kualifikasi Piala Dunia Grup I, satu angka di belakang Spanyol, lapor Reuters.
Mereka mengunjungi Georgia pada Jumat, dan Belarus empat hari kemudian.
Ribery, yang terpilih sebagai pemain terbaik UEFA pada pekan lalu, mengatakan rekan-rekan setimnya kurang percaya diri, namun masih dapat menemukan inspirasi pada spontanitas dan gaya bermain langsung ke depan dari klubnya Bayern.
"Apa yang saya alami di Bayern sangat berbeda. Di Bayern, kami tidak pernah menanyai diri sendiri," ucapnya pada konferensi pers di fasilitas latihan Prancis di Clairefontaine.
"Dengan Prancis, ketika seorang pemain gagal, ia kehilangan kepercayaan diri, ia takut dikritik," tuturnya.
"Namun kami akan berusaha untuk membuat setiap orang kembali mendapatkan rasa percaya diri, mengangkat tekanan."
Ribery, yang merupakan salah satu pemain paling berpengalaman di Prancis, juga mengindikasikan bahwa timnas Prancis masih memiliki kualitas yang kurang sejak pensiunnya beberapa nama besar seperti Thierry Henry.
"Mungkin kami hanya tidak memiliki pemain-pemain yang sama. Kita semua mengetahui kualitas pemain-pemain Bayern. Prancis memiliki banyak pemain baru, beberapa pemain datang dan pergi, beberapa cedera, beberapa pemain kurang bermain dengan klub mereka," ucapnya.
"Saya mencermatinya di Belgia," tambahnya, mengacu pada hasil imbang 0-0 pada pertandingan persahabatan bulan lalu.
"Saya terkadang harus berkata kepada beberapa pemain untuk tidak berusaha memberikan operan tiga meter namun operan 10-15 meter, untuk dapat membelah pertahanan, untuk memberi kecepatan pada permainan kami," tuturnya.
"Ada beberapa hal yang tidak kami lakukan, bahwa kami tidak berani melakukan umpan-umpan silang panjang, sedangkan di Bayern itu adalah hal-hal otomatis," tambahnya.
Setelah menjadi pemain kunci di Bayern, di mana ia mencetak 11 gol dan menciptakan banyak assist pada musim lalu, Ribery berharap dirinya akan memimpin Prancis ke Piala Dunia dan memperbesar peluangnya untuk meraih penghargaan individual dalam prosesnya.
"Tentu saja, saya percaya pada peluang-peluang saya," ucapnya saat ditanyai apakah dirinya dapat memenangi penghargaan pemain terbaik FIFA.
"Musim lalu, saya melakukan hal yang mungkin di dalam dan di luar lapangan, saya memenangi empat trofi. Saya gembira di Bayern dan hal terpenting adalah meneruskan apa yang telah saya lakukan."
Penerjemah: A rauf Andar Adipati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013