Washington (ANTARA News) - Peretas pendukung penguasa Suriah pada Senin mencantumkan pesan di laman rekrutmen Korps Marinir Amerika Serikat, yang mendesak prajurit menentang perintah Presiden Barack Obama.
Peretas itu menunjukkan foto orang berseragam Amerika Serikat memegang tulisan tangan, yang menyatakan tidak akan berperang untuk Alqaida di Suriah.
"Obama adalah pengkhianat, yang ingin menempatkan hidup Anda dalam bahaya untuk menyelamatkan gerilyawan Alqaida," kata pesan itu, dalam foto laman tersebut di "Wall Street Journal".
Korps Marinir Amerika Serikat memastikan retasan itu, namun mengatakan laman retasan tersebut, Marines.com, portal rekrutmen resmi untuk Korps Marinir, sudah pulih kembali.
"Marines.com sendiri tidak terganggu atau `diretas`," kata Kapten Eric Flanagan dalam sebuah pernyataan. "Itu terjadi dalam waktu terbatas beberapa jam di malam hari."
Laman itu "sekarang telah beroperasi secara normal dan tim kami secara aktif memantau situasi dan siap untuk mengatasi masalah di masa depan, "tambahnya.
Korps Marinir tidak bisa mengkonfirmasi siapa yang telah meretas laman itu namun Militer Elektronik Suriah dilaporkan mengaku bertanggung jawab pada peristiwa itu.
Kelompok itu baru-baru ini telah mengklaim meretas The New York Times, The Washington Post dan sejumlah laman lain.
Laman Korps Marinir diretas setelah Presiden Barack Obama mengatakan ia mendukung aksi militer terhadap rezim Suriah sebagai pembalasan atas dugaan penggunaan senjata kimia terhadap rakyat Suriah.
Obama telah menunda setiap rencana aksi serangan untuk saat ini, dengan alasan ia ingin Kongres terlebih dahulu mempertimbangkan masalah ini.
Rezim Suriah telah menggambarkan perang saudara di negara itu sebagai perang melawan "teroris", sementara pejabat Amerika Serikat juga telah mengakui keberadaan gerilyawan Al Qaeda di antara kelompok-kelompok oposisi yang terpecah belah di Suriah, demikian AFP.
(G003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013