Jakarta (ANTARA News) - Tunggal putra pelatnas, Thomi Azizan Mahbub, terhenti di putaran kedua setelah ditaklukkan pemain non unggulan asal klub Exist Jakarta, Rohmat Abdul Rohman 14-21, 21-19, 19-21 pada turnamen Prima Astec Open IX 2013, Selasa malam.

"Tadi saya tidak bermain lepas. Rasanya tegang saja karena beban sebagai pemain pelatnas. Mereka yang diluar pelatnas pasti punya motivasi besar untuk mengalahkan saya," kata Thomi ditemui usai pertandingan, di GOR Bulu Tangkis Asia Afrika.

Pemain yang menempati unggulan keempat itu mengaku tidak ada masalah dengan teknik permainannya. Namun, penampilannya tidak bisa optimal karena terlalu memikirkan beban yang ia emban sebagai pelatnas sehingga ia tidak bisa bermain dengan nyaman.

Pukulan-pukulan yang dilakukan Thomi banyak menghasilkan bola-bola yang tanggung. "Saya mainnya ragu-ragu. Tidak lepas," tambahnya.

Thomi tertinggal di game pertama dengan skor 14-21. Ia berhasil memperpanjang nafasnya dengan unggul di game kedua. Pada game ketiga, Thomi kembali tertinggal hingga skor 14-19. Lawannya, Rohmat yang mendapat banyak dukungan dari rekan-rekannya, semakin di atas angin untuk segera menutup permainan dengan kemenangan.

Tetapi karena ketidaksabarannya, Rohmat justru banyak melakukan kesalahan sendiri. Thomi pun mengambil kesempatan ini untuk mengejar. Ia berhasil membuat permainan semakin ketat dengan skor yang terpaut tipis 19-20. Akan tetapi harapannya untuk kembali membalap skor Rohmat pupus sudah saat Rohmat menghujamkan smes keras yang tak mampu ia kembalikan.

"Beberapa waktu ini selama latihan saya memang merasa tidak nyaman mainnya, tidak pas dan kurang berkembang. Evaluasi saya harus bisa menguasai mental dan mengatasi ketakutan," ujarnya.

Sementara itu, pelatih pelatnas tunggal putra, Marleve Mainaky menilai kekalahan Thomi lebih disebabkan karena faktor non teknis.

"Tadi dia terlihat bermainnya berat, tidak lepas," kata Marleve.

Pelatnas PBSI menurunkan empat pemain tunggal putra kategori dewasa pada turnamen yang digagas oleh mantan atlet nasional Susy Susanti dan Alan Budikusuma itu antara lain Thomi Azizan Mahbub, Anthony Sinisuka Ginting, Setyaldi Putra Wibowo (unggulan enam), dan Rifan Fauzin Ivanudin (unggulan empat belas).

Turnamen Astec Open telah digelar sembilan kali yang mempertandingkan 1300 atlet dari 15 provinsi untuk lima kategori yakni usia anak-anak, pemula, remaja, taruna, dan dewasa dengan hadiah total Rp200 juta.

(M047)

Pewarta: Monalisa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013