Kediri (ANTARA News) - Pasangan calon gubernur Jawa Timur Soekarwo-Saifullah Yusuf unggul dalam pemungutan suara di Kabupaten Kediri berdasarkan rekapitulasi oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) setempat.
Komisioner KPUD Kabupaten Kediri Sapta Andaruisworo, Selasa, mengatakan KPU telah melakukan rekapitulasi. Pasangan Karsa mendapat 320.457 suara atau sekitar 43,9 persen.
Sementara pasangan lain Eggi Sudjana-M Sihat mendapatkan 16.902 suara atau 2,3 persen, 140.599 suara atau 19,3 persen diraih Bambang DH-Said Abdullah dan 251.195 atau 34,4 persen untuk Khofifah Indar Parawangsa-Herman S Sumawiredja.
"Kami telah lakukan rekapitulasi di KPU. Sebelumnya, kami lakukan rekapitulasi di kecamatan oleh PPK (panitia pemilihan kecamatan) dan ini sudah final," katanya.
Sapta mengatakan, hasil rekapitulasi tersebut akan dikirimkan ke KPU Jatim pada Rabu (4/9). Selanjutnya, akan dilakukan rekapitulasi di tingkat KPU Jatim pada Sabtu, (7/9) mendatang.
Pihaknya juga menyebut, jumlah suara sah dalam Pilkada Jatim di Kabupaten Kediri mencapai 729.153 suara atas sekitar 62,71 persen dari jumlah daftar pemilih tetap yang mencapai 1.162.574 pemilih.
Jumlah suara tidak sah di seluruh tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di kabupaten berjumlah 21.654 suara.
Kemenangan Karsa juga terlihat di Kota Kediri.
Pasangan Karsa mendapatkan suara 79.273, pasangan Eggi Sudjana-M Sihat mendapatkan 3.305 suara, Bambang DH-Said Abdullah mendapatkan 23.146 suara, dan Khofifah Indar Parawangsa-Herman S Sumawiredja 44.891 suara.
Ketua KPU Kota Kediri Agus Rofik mengatakan jumlah pemilih Pilkada Jatim di Kota Kediri mencapai 206.876 pemilih. Dari jumlah itu, yang menggunakan hak suaranya mencapai 157.920 pemilih sehingga jumlah angka golput mencapai 48.956 pemilih.
"Seluruh hasil itu juga kami laporkan ke KPU Jatim untuk rekap selanjutnya," katanya.
Sebelumnya, calon wakil gubernur Jatim Saifullah Yusuf yang datang ke PP Lirboyo Kediri mengatakan jika suara di Kediri untuk pasangan KarSa cukup bagus.
Bahkan, secara total, suara untuk pasangan nomor satu juga bagus, yang ia ketahui dari hasil hitung cepat.
Ia dengan timnya sudah melakukan penghitungan dari formulir C1 yang dibawa oleh para saksi, dan hasilnya tidak terlalu jauh dari hasil hitung cepat yang diselenggarakan oleh sejumlah lembaga survei.
"Menurut pengalaman, dari berbagai `quick count` tidak terlalu jauh dari hasil penghitungan KPU. Untuk itu, kami terus cermati dan ikuti hasil itu, walaupun belum ada pengumuman resmi dari KPU," kata pria yang akrab disapa Gus Ipul ini.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013