Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Selasa sore kembali terdepresiasi sebesar 85 poin seiring masih khawatirnya investor di pasar uang terhadap rencana pengurangan stimulus keuangan bank sentral AS (the Fed) pada September tahun ini.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore melemah nilainya sebesar 85 poin pada Selasa sore menjadi Rp11.435 dibanding sebelumnya di posisi Rp11.350 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah sempat menguat terhadap dolar AS, namun secara teknikal penguatannya hanya bersifat koreksi, penguatan mata uang domestik juga masih tertahan sentimen rencana the Fed mengenai `tapering` stimulus keuangan," kata Analis Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir di Jakarta, Selasa.
Ia menambahkan sentimen negatif juga masih membayangi kinerja rupiah setelah serangkaian data ekonomi Indonesia yang telah dipublikasikan membuat kekhawatiran investor terhadap defisit neraca perdagangan dan perlambatan ekonomi Indonesia.
Menurut dia, fundamental ekonomi domestik yang cenderung menurun diperkirakan membuat dolar AS terus bergerak menguat.
Meski demikian, Zulfirman dia, pelemahan rupiah masih bersifat bertahap dan terkendali seiring Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas rupiah.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Selasa ini, tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp10.983 dibanding sebelumnya di posisi Rp10.922 per dolar AS.
(KR-ZMF/E008)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013