Mataram (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan jumlah calon haji reguler di Kota Mataram yang masuk daftar tunggu tercatat sekitar 22.000 orang.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram H Kasmi di Mataram, Senin, mengatakan melihat jumlah calon haji itu diprediksi daftar tunggunya mencapai 37 tahun hingga 38 tahun.
"Artinya, calon haji itu diprediksi akan berangkat ke Tanah Suci sekitar 37 tahun hingga 38 tahun lagi," katanya.
Baca juga: Kemenag NTB ajukan tambahan 5.000 kuota haji, perpendek masa antrean
Menurut dia, lamanya daftar tunggu pemberangkatan jamaah calon haji terjadi karena peningkatan jumlah pendaftar haji setiap bulan sejak kepulangan jamaah haji tahun 2022 atau setelah pandemi COVID-19.
"Masyarakat yang mendaftar haji mulai meningkat sejak kepulangan jamaah haji musim haji pada bulan Agustus 2022," katanya.
Sejak saat itu, lanjut dia, jumlah pendaftar haji dalam sebulan tidak pernah kurang dari 150 orang per hari. Jumlah itu sudah hampir mendekati kondisi normal sebelum COVID-19 sekitar 200 orang.
"Saat puncak pandemi COVID-19, pendaftar haji dalam sebulan di bawah 50 orang, bahkan pernah ada 25 pendaftar. Namun, sekarang Alhamdulillah jumlahnya hampir normal," katanya.
Baca juga: Empat calon haji Lombok Tengah mengundurkan diri
Terkait dengan hal itu, Kasmi menyarankan kepada masyarakat yang mampu dan memiliki anak atau cucu berusia minimal 12 tahun hendaknya bisa langsung didaftarkan.
Dengan demikian, kata dia, ketika nomor porsi mereka keluar untuk berangkat, mereka masih muda dan sehat. Untuk daftar nomor porsi, masyarakat menyetorkan biaya Rp25 juta.
"Dana Rp25 juta itu sekaligus sebagai setoran awal, sehingga ketika melakukan pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih), maka calon haji tinggal menambahkan kekurangan dari besaran Bipih pada tahun keberangkatan," katanya.
Baca juga: AKHI NTB menyiapkan rekrutmen petugas kesehatan haji untuk 2024
Kasmi menambahkan, semakin panjangnya daftar tunggu haji di daerah ini menjadi satu indikasi meningkatnya animo umat Muslim melaksanakan rukun Islam ke lima sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pewarta: Nirkomala
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024