Nanning (ANTARA News) - Indonesia sebaiknya fokus ekspor ke China karena merupakan pasar terbesar di dunia dengan penduduk sekitar 1,3 miliar orang, mengalahkan pasar Eropa dan Amerika, dan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat.
Hal itu dikemukakan Direktur Promosi dan Pencitraan Kementerian Perdagangan Pradnyawati dan Atase Perdagangan RI di Beijing Marolop Nainggolan, di sela-sela CAEXPO (China Asean Expo) ke-10 di Nanning, ibukota propinsi Guangxi, China, Selasa.
"Pasar China saat ini cukup bagus dibandingkan negara-negara Eropa dan Amerika Serikat yang kini sedang mengalami krisis. Pasarnya besar mengalahkan Eropa dan Amerika, namun produk Indonesia yang bisa diekspor adalah produk yang tidak mereka produksi dan memiliki keunikan sendiri," kata Pradnyawati
Ia mencontohkan produk yang punya keunikan seperti furnitur dari Jepara, Garden Furniture. Sedangkan produk makanan misalkan, sarang burung walet yang memiliki pasar besar di negeri tirai bambu itu. "Selain itu produk buah-buahan tropis seperti salak, duku, manggis, mangga harum manis," ujarnya.
Namun ada hal yang harus diperbaiki seperti volume yang besar, tehnik pengawetan yang bagus, sistem transportasi yang murah, dan harus ada kerjasama bilateral terutama di bidang regulasi.
Atase Perdagangan RI Marolop Nainggolan mengemukakan, ada banyak orang kaya di China.
"Banyak orang kaya di China. Di Beijing saja ada 184.000 orang yang punya uang lebih dari 10 miliar dolar AS, belum lagi kota-kota lainnya seperti Shanghai, Guangzhou, Nanning dan lainnya," kata atase perdagangan RI itu.
Dalam CAEXPO ke-10 ini, terdapat 97 perusahaan UKM ikut pameran dan membuka 120 anjungan, termasuk 12 anjungan khusus produk kopi yang menjadi andalan Indonesia.
Mereka memamerkan produk makanan dan minuman, furnitur, kerajinan tangan, perhiasan & aksesoris, consumer goods, ASEAN Brand Galleria, dan fesyen.
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013