Yang menjadi masalah, banyak produk dari luar yang masuk secara ilegal dan tidak dilengkapi dengan kode produksi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Jakarta (ANTARA News) - Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian, Benny Wachjudi mengatakan, membanjirnya produk-produk impor di pasar domestik menjadi tantangan industri kosmetik dan obat tradisional.

"Ada beberapa industri besar yang bisa bertahan, tapi di era globalisasi saat ini, banyak juga produk dari luar yang masuk ke Indonesia," kata Benny Wachjudi, di Jakarta, Selasa.

Pada 2012, impor produk kosmetik mencapai Rp4,2 triliun, meningkat 20 persen dari tahun sebelumnya.

Benny mengatakan masuknya produk luar ke Indonesia sah-sah saja terjadi. Pasalnya, industri kosmetik dan obat tradisional Indonesia pun sudah banyak yang melakukan ekspor.

Produk kosmetik dan obat tradisional Indonesia mampu menembus pasar internasional seperti kawasan ASEAN, Jepang, jazirah Arab, Uni Eropa, Amerika Serikat dan beberapa negara Afrika.

"Yang menjadi masalah, banyak produk dari luar yang masuk secara ilegal dan tidak dilengkapi dengan kode produksi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan," tuturnya.

Benny mengatakan banyak ditemukan produk obat tradisional dari luar yang ternyata mengandung bahan kimia, atau kosmetik yang mengandung bahan berbahaya. Karena itu, dia mengimbau masyarakat agar berhati-hati terhadap produk kosmetik dan obat tradisional impor.

Untuk mengantisipasi masuknya produk dari luar secara ilegal, Benny mengatakan sudah ada koordinasi antara BP POM, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian untuk melakukan "sweeping".

"Kendalanya adalah ketika 'sweeping' yang tertangkap pedagang kecil sehingga kasihan juga kalau hukum ditegakkan. Akhirnya ada kesepakatan dalam rapat di Kemenko, agar dilakukan sosialisasi terlebih dahulu," katanya.

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013