Rekor MURI yang kita terima bukanlah tujuan utama dari kegiatan massal ini, tetapi bagaiman cara mempertahankan budaya bersih."

Ambon (ANTARA News) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk kegiatan membersihkan teluk, darat dan pesisir kota Ambon dengan jumlah peserta 70 ribu orang .

Piagam rekor MURI diserahkan oleh Senior Manager MURI, Paulus Pangkah kepada Wali Kota Ambon sebagai pemrakrasa kegiatan, Kodam XIV/Pattimura, PT Garuda Indonesia cabang Ambon, dan Sekolah Penerbang Berdika Pura Nusantara sebagai penyelenggara.

"Rekor peserta terbanyak membersihkan teluk, darat dan pesisir Ambon dengan peserta terbanyak 70 ribu orang tercatat di MURI Nomor Rekor 6.127," kata Paulus Pangka, di Ambon, Selasa.

Ia mengatakan, pihaknya telah melakukan penelitian dan penghitungan dimulai dari Bandara Internasional Pattimura-Laha sampai di pusat Kota Ambon mulai pukul 08.00 WIT.

"Ini merupakan penciptaan Rekor baru di MURI, yakni Pelaksanaan Kegiatan Bersih Teluk Ambon dengan jumlah peserta terbanyak 70 ribu peserta," ujarnya.

Menurut dia, rekor yang diberikan kepada Pemkot Ambon merupakan perwujudan gerakan Indonesia bersih sekaligus menyambut hari ulang tahun kota Ambon ke-438 pada 7 September 2013.

"Sebelumnya Ambon juga menerima penghargaan MURI yakni belajar matematika metode Gampang Asyik Menyenangkan (Gasing) dengan jumlah peserta terbanyak, 30.000 siswa pada 1 Oktober 2012," ujarnya.

Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy menyatakan Rekor MURI yang diterima dipersembakan bagi seluruh masyarakat kota Ambon yang berperan serta dalam kegiatan ini.

"Rekor MURI yang kita terima bukanlah tujuan utama dari kegiatan massal ini, tetapi bagaiman cara mempertahankan budaya bersih," katanya.

Ia menjelaskan, gerakan kebersihan harus menjadi gerakan budaya bagi warga Kota Ambon. Kebersihan kota juga merupakan bukti kesadaran yang dilaksanakan oleh warga kota.

Kegiatan tersebut, lanjutnya merupakan hasil kerjasama antara aparat TNI dan masyarakat ini juga merupakan hal yang edukatif.

"Kerja sama ini merupakan contoh yang baik yang dapat ditiru oleh daerah-daerah lainnya," tandas Richard. (*)

Pewarta: Penina Mayaut
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013