Fokus untuk saat ini akan berada di situasi makro ekonomi global, dan sentimen investor sekarang adalah nasib lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya
Singapura (ANTARA News) - Harga minyak di perdagangan Asia turun pada Selasa, di saat mulai surutnya kekhawatiran adanya intervensi militer AS terhadap Suriah, namun data ekonomi global yang optimis telah membatasi kerugian.
Kontrak utama New York, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober menurun 1,01 dolar menjadi 106,64 dolar, sementara minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Oktober turun 19 sen ke posisi 114,14.
"Fokus untuk saat ini akan berada di situasi makro ekonomi global, dan sentimen investor sekarang adalah nasib lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya," kata Kelly Teoh, strategi pasar pada IG Market di Singapura kepada AFP.
Potensi serangan AS terhadap Suriah, yang diduga telah menggunakan senjata berbahan kimia telah diredam sementara setelah Presiden Barack Obama mengatakan pihaknya akan mencari dukungan dari kongres untuk tindakan tersebut, yang akan kembali dari reses pada Senin.
Sementara itu, data selama akhir pekan menunjukkan bahwa Indeks manager pembelian (PMI) China mencapai 51,0 pada Agustus, naik dari 50,3 pada Juli dan pembacaan terbaik sejak April tahun lalu. Berapun di atas 50 poin menunjukkan pertumbuhan, sementara di bawah angka 50 berarti kontraksi.
Hasil menyusul sejumlah data optimis terbaru yang menunjukkan perlambatan konsumen energi terbesar di dunia dan pendorong utama dari pertumbuhan global mungkin telah segera berakhir.
Ditambahkan aktivitas manufaktur zona euro mencapai tingkat tinggi 26 bulan pada Agustus, membenarkan data lain yang menunjukkan bahwa blok tersebut telah keluar dari resesi yang mendalam.
Hasil survei Market Economics yang dirilis Senin menunjukkan PMI untuk 17 negara sektor manufaktur blok tersebut melonjak menjadi 51,4 poin pada Agustus, dari 50,3 pada Juli.
(S004)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013