Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono mengatakan perlu ada langkah-langkah terobosan yang harus dilakukan untuk mengejar ketertinggalan di bidang pendidikan dengan cara memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
"Kita harus melakukan lompatan. Salah satu langkah lompatan itu adalah dengan memanfaatkan teknologi mutakhir di bidang pendidikan, secepatnya dan secara luas," kata Wapres Boediono pada kuliah perdana di Universitas Surya di JCC, Selasa.
Wapres menambahkan, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) perlu dimanfaatkan karena pada hakikatnya proses pendidikan adalah proses transfer dan diseminasi informasi.
"Yang saya maksud adalah penerapan pembelajaran online atau e-learning," katanya.
Wapres menambahkan, bila e-learning didesain dengan baik maka dapat menjawab sebagian besar tantangan pendidikan yakni keterbatasan akses di bidang pendidikan. Dengan demikian, kata Boediono, pemerataan pendidikan dapat dipercepat.
"Sistem e-learning yang berskala nasional perlu segera kita bangun. Sistem itu pada prinsipnya dapat kita terapkan pada semua jenjang pendidikan, mulai dari SD sampai perguruan tinggi," tuturnya.
Menurut Wapres dengan adanya sistem tersebut mahasiswa di mana pun di Tanah Air, dan kapan pun, dengan mudah dapat mengakses paket mata kuliah dalam jaringan yang diinginkan.
"Paket itu merupakan paket pengajaran yang lengkap, yang mencakup mulai dari rangkaian kuliah selama satu semester, yang dibawakan oleh dosen atau instruktur di bidang itu yang terbaik di Tanah Air. Paket itu juga menyediakan akses pada rekaman buku teks dan referensi utama, bahan tes atau latihan serta tugas-tugas lain, lengkap dengan program evaluasinya," tuturnya.
Paket itu, tambah dia, harus didesain sebagai program dua arah, yang memungkinkan interaksi maksimal antara program dan pemakai program.
"Dalam sistem e-learning yang lebih maju, juga dimungkinkan interaksi dan komunikasi real time antara instruktur dengan mahasiswa dan antar para mahasiswa pengguna paket, semacam jaringan 'tatap muka' di dunia maya," ucap Wapres.
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013