adanya jalan masuk ke dalam kawasan hutan ini akan mempermudah terjadinya pembalakan liar. Saat ini sebagian kawasan hutan Pusuk sudah berubah menjadi hutan pisang.

Lombok Utara (ANTARA News) - Kondisi sebagian kawasan hutan Pusuk di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), cukup memprihatinkan karena banyak dimanfaatkan untuk tempat berkebun.

"Sebagian warga di sekitar kawasan hutan Pusuk mengambil kayu, bahkan ada yang memanfaatkan kawasan hutan itu sebagai tempat berkebun. Karena itu kita akan melakukan upaya reboisasi agar tidak gundul," kata Kepala Bidang (Kabid) Kehutanan, Dinas Kelautan Perikanan Pertanian dan Kehutanan Lombok Utara Sony Sanjaya, di Tanjung, Selasa.

Ia mengatakan, pihaknya juga akan terus berupaya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak merambah hutan termasuk mengambil kayu bakar termasuk tidak memanfaatkan kawasan hutan lindung sebagai tempat bercocok tanam.

Sekretaris Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Datu Tashadi Putra mengatakan, penghijauan pada areal hutan Pusuk yang sudah rusak selama ini belum berjalan efektif dan hasilnya tidak maksimal.

"Pohon yang sudah ditanam seharusnya di rawat agar pertumbuhannya baik, tetapi selama ini setelah ditanam pohon tersebut dibiarkan sehingga lebih banyak yang mati," katanya.

Karena itu, katanya, perlu melibatkan masyarakat untuk menjaga dan memelihara hutan tersebut termasuk bibit kayu yang ditanam agar bisa tumbuh dengan baik.

Datu Rahdin Jayawangsa, salah seorang tokoh masyarakat Kabupaten Lombok Utara mengatakan terjadinya berbagai macam bencana alam beberapa tahun terkahir, seperti tanah longsor, banji dan gempa bumi harus di sikapi dengan sebuah kebijakan tentang penanggulangan bencana yang tepat,cepat dan akurat.

Dia mengatakan, ada beberapa contoh yang dapat dilihat saat ini yaitu di kawasan hutan Pusuk sudah ada jalan cukup lebar yang dapat dilalui kendaraan roda empat masuk ke dalam kawasan hutan.

"Tentu saja dengan adanya jalan masuk ke dalam kawasan hutan ini akan mempermudah terjadinya pembalakan liar. Saat ini sebagian kawasan hutan Pusuk sudah berubah menjadi hutan pisang," ujarnya.

Menurut dia, ini menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya longsor yang menutup ruas jalan di kawasan hutan Pusuk pada setiap musim hujan.

"Kita melihat selama ini penanganan tanah longsor yang sering menutupi jalur jalan yang menghubungkan Kota Mataram dan Lombok Utara itu hanya dilakukan pada saat terjadinya bencana," katanya.

Ia mengatakan, penanganan bencana tanah longsor tersebut harus dilakukan dengan mencari akar masalahnya, kemudian dilakukan tindakan nyata agar tidak terjadi longsor pada setiap musim hujan.

Pewarta: Masnun
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013