Ponorogo, Jawa Timur (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) merilis sebanyak 110 event yang masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) tahun 2024, dan salah satunya adalah Festival Reog Ponorogo.
"Ini adalah kali ketiga dalam tiga tahun berturut-turut festival kesenian reog yang telah lama menjadi program pariwisata unggulan Pemkab Ponorogo masuk dalam KEN," kata pecinta budaya Reog Ponorogo Hasyim, di Ponorogo, Jawa Timur, Minggu.
Kharisma Event Nusantara (KEN) merupakan kalender event milik Kemenparekraf yang menjadwal seluruh kegiatan dari Aceh hingga Papua selama tahun 2024.
Baca juga: UNESCO terima dossier Reog Ponorogo sebagai warisan budaya tak benda
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam siaran persnya mengatakan, seluruh event yang masuk dalam KEN 2024 telah melalui kurasi yang ketat.
"Dari 110 kegiatan tersebut kemudian dituangkan dalam buku katalog Kharisma Event Nusantara 2024, sebagai bentuk informasi ataupun pedoman bagi publik dan wisatawan baik lokal maupun internasional," katanya.
Sandiaga mengatakan sebelum diumumkan tim kurator terlebih dahulu telah menyeleksi setiap event di 38 provinsi di Indonesia.
Baca juga: Reog Ponorogo pukau warga Thailand dalam Indonesian Cultural Night
"Sebanyak 110 event yang masuk KEN 2024 sudah melalui kurasi selama tiga bulan. Kita harus berterima kasih kepada para kurator," katanya.
Dalam kesempatan itu, Sandiaga mengaku optimistis jika penyelenggaraan KEN yang berkualitas dapat menjadi media promosi sekaligus penggerak wisata di tingkat lokal hingga nasional.
Selain itu, sektor lainnya seperti ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan juga akan berdampak positif.
Baca juga: Anggota DPR: Reog jadi budaya dunia yang harus diperjuangkan Indonesia
Berdasarkan data Kemenparekraf, pada 2023 KEN telah menggerakkan hingga 7,3 juta wisatawan, pemberdayaan puluhan ribu pekerja dan UMKM lokal, serta mencetak perputaran ekonomi mencapai Rp12,38 triliun.
"Tahun lalu KEN mampu menggerakkan perputaran ekonomi hingga mencapai Rp12,38 triliun, tentu hal tersebut luar biasa," katanya.
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024