Jakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Hartadi Sarwono mengatakan, melihat perkembangan ekonomi saat ini, upaya menurunkan suku bunga BI atau "BI rate" kemungkinan masih ada atau masih bisa terjadi. "Rencana penurunan masih belum terganggu," kata Hartadi di Gedung BI, Jakarta, Kamis. Ia menambahkan, "Melihat perkembangan, penurunan secara gradual masih ada, `trend` (kecenderungan) ya ada." Hartadi mengatakan, segala sesuatu yang mempengaruhi "BI rate" masih masuk dalam prediksi. Contohnya, harga beras masih dalam prediksi demikian juga mengenai inflasi, kondisi moneter dan lainnya. Namun Hartadi mengatakan, penurunan suku bunga bukan satu-satunya upaya untuk memulihkan ekonomi. Hal lainnya adalah percepatan penyerapan APBN. Menurut jadwal, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI), yang antara lain membahas BI rate, akan dilakukan pada 8 Agustus 2006. Sebelumnya, RDG pada 6 Juli, memutuskan, untuk menurunkan BI rate menjadi 12,25 persen dari sebelumnya 12,50 persen atau turun 25 basis poin (bps). Gubernur Bank Indonesia (BI) Burhanuddin Abdullah pernah mengatakan bahwa BI rate akan berada di sekitar 11 persen jika target inflasi 2006 sebesar 8,0 persen tercapai dan BI rate akan dapat menjadi 10 persen jika inflasi berada di bawah 8,0 persen.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006