London (ANTARA) - Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Jumat (26/1) mengatakan 350 pasien dan 5.000 pengungsi masih bertahan di Rumah Sakit Nasser di Gaza selatan yang kehabisan bahan bakar, makanan dan persediaan.

Saat pertempuran di sekitar rumah sakit di Khan Younis meningkat, ratusan pasien dan petugas kesehatan menyelamatkan diri, kata Tedros.

“Saat ini 350 pasien dan 5.000 pengungsi masih bertahan di rumah sakit. Rumah sakit tersebut kehabisan bahan bakar, makanan dan pasokan,” tulisnya di platform X beserta video dari rumah sakit.
Baca juga: Tank Israel serang rumah sakit dan lukai warga di Gaza selatan

Menurut Tedros, pertempuran di sekitar rumah sakit terus terjadi dan akses untuk membawa kembali pasokan “masih terhalang.”

“Kami menyerukan gencatan senjata segera, sehingga kami bisa mengisi lagi persediaan penyelamatan jiwa yang sangat dibutuhkan,” katanya.
Baca juga: Israel targetkan Rumah Sakit Martir Al-Aqsa dengan 'drone'

Israel meluncurkan serangan mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan sedikitnya 26.083 warga Palestina dan melukai 64.487 orang lainnya.

Sementara itu, hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.

Perang Israel menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah krisis makanan, air bersih dan obat-obatan, dengan lebih dari separuh infrastruktur di wilayah kantong tersebut rusak atau bahkan hancur, demikian menurut PBB.

Baca juga: WHO peringatkan tidak ada rumah sakit yang berfungsi di Gaza utara

Sumber: Anadolu

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024