Investasi menjadi salah satu aspek penting yang menjadi fokus pemerintah provinsi dalam menyongsong perpindahan Ibu Kota Negara (IKN),
Samarinda (ANTARA) -

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalimantan Timur (Kaltim) memperkuat kemitraan perusahaan besar dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis geospasial.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim Puguh Harjant di Samarinda, Sabtu, mengatakan pihaknya berupaya membangun kemitraan antara usaha besar dengan koperasi dan UMKM agar ada pemerataan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu cara untuk memperkuat kemitraan usaha, lanjut Puguh, adalah dengan memanfaatkan teknologi geospasial, yaitu penggunaan data dan informasi spasial untuk mendukung pengambilan keputusan.

Baca juga: Wamendag: kawasan industri potensial kembangkan perdagangan dan UMKM

Dengan geospasial, investor bisa mengetahui potensi dan peluang investasi di Kaltim secara akurat dan terintegrasi.

"Geospasial bisa menjadi alat untuk memetakan potensi sumber daya alam, infrastruktur, dan SDM di Kaltim," imbuhnya.

Disampaikannya, investor bisa menentukan lokasi, jenis, dan skala investasi yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan daerah. Geospasial juga bisa membantu untuk mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan investasi, serta mengatasi permasalahan yang mungkin timbul.
Menurut Puguh investasi menjadi salah satu aspek penting yang menjadi fokus pemerintah provinsi dalam menyongsong perpindahan Ibu Kota Negara (IKN).

Dikemukakannya, Kaltim berupaya menyiapkan investasi yang berkualitas, yang bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Puguh menjelaskan bahwa investasi tidak hanya bergantung pada anggaran pemerintah pusat, tetapi juga didorong oleh sektor swasta, baik nasional maupun asing. Untuk itu, pihaknya berupaya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan kompetitif di Kaltim.

"Kita tidak bisa hanya berharap dari APBN, kita juga harus mengawal investor masuk ke Kaltim, tentunya dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata ruang," ujarnya.

Baca juga: Depok optimistis target ciptakan 5.000 pengusaha baru tercapai

Puguh menerangkan, dengan edukasi, para pelaku usaha, koperasi, dan UMKM bisa mendapatkan pemahaman dan inspirasi tentang kesiapan investasi Kaltim dalam menyongsong IKN, serta bagaimana memanfaatkan geospasial untuk meningkatkan kemitraan usaha yang saling menguntungkan.

"Kita harus bersinergi dan berkolaborasi untuk mewujudkan Kaltim yang maju, mandiri, dan berdaya saing, sebagai bagian dari IKN Nusantara yang menjadi pusat peradaban baru Indonesia," ungkapnya.

DPMPTSP Kaltim terus berupaya meningkatkan produktivitas dan daya saing koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di provinsi tersebut.

"Melalui kemitraan ini, koperasi dan UMKM diharapkan dapat memanfaatkan teknologi geospasial untuk mengembangkan usahanya, baik dalam hal produksi, distribusi, maupun pemasaran," ucap Puguh .

Menurut Puguh, teknologi geospasial dapat membantu koperasi dan UMKM dalam mengidentifikasi potensi sumber daya, lokasi pasar, dan peluang bisnis di wilayahnya.

"Selain itu, teknologi geospasial juga dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas koperasi dan UMKM, serta memudahkan koordinasi dan kolaborasi antara pelaku usaha, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya," ujarnya.

Baca juga: Temu bisnis pada ajang UMKM Merdeka Export 2023 bisa perkuat kemitraan

Puguh menambahkan, program kemitraan ini juga merupakan salah satu solusi untuk mengatasi kesenjangan antara UMKM dengan usaha besar dan menengah.

"Dengan kemitraan ini, UMKM dapat belajar dari pengalaman dan praktik terbaik dari usaha besar dan menengah, serta mendapatkan bantuan modal, bimbingan, dan fasilitas lainnya yang dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas usahanya," katanya.

Puguh berharap, program kemitraan ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan koperasi dan UMKM di Kaltim, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di provinsi tersebut.

Pewarta: Ahmad Rifandi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024