Tokyo (ANTARA News) - Nilai mata uang dolar Amerika Serikat (AS) naik tipis pada Senin saat perdagangan berjalan dengan kehati-hatian di tengah spekulasi seputar rencana mengakhiri stimulus besar-besaran oleh Amerika Serikat.
Nilai dolar AS naik menjadi 98,49 yen di perdagangan Asia pagi dari 98,16 yen pada penutupan di New York pada Jumat, demikian seperti dilansir AFP.
Euro dibeli 1,3202 dolar turun dari 1,3218 dolar AS, sementara mata uang tunggal diperdagangkan pada posisi 130,09 yen terhadap 129,82 yen. Pasar keuangan AS ditutup Senin untuk libur Hari Buruh federal.
"Pasar lebih memperhatikan indikator ekonomi AS dari pada Suriah," kata Daisuke Karakama, ekonom pasar pada divisi valas Mizuho Bank.
"Terutama, pasar fokus pada angka pengangguran AS yang akan dirilis pada Jumat, menjelang pertemuan FOMC mendatang," kata Karakama.
Belanja konsumen AS melemah pada Juli di tengah pertumbuhan pendapatan yang rendah, menurut data Departemen Perdagangan yang dirilis Jumat.
Data baru memunculkan "awan hitam" atas spekulasi Federal Reserve akan mulai mengurangi program pembelian obligasi 85 miliar dolar AS per bulan tahun ini.
Kekhawatiran seputar menguatnya indikator ekonomi utama pada kuartal ke tiga bisa meyakinkan Fed untuk menunda langkah itu, di mana dapat dilakukan secepatnya pada pertemuan kebijakan moneter 17-18 September mendatang.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013