Sebagai kota spons maksudnya secara sederhana IKN mengelola air secara bijak.

Jakarta (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan penerapan IKN sebagai kota spons bertujuan untuk mengelola sumber daya air secara bijak.

"Sebagai kota spons maksudnya secara sederhana IKN mengelola air secara bijak," ujar Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna Asnawati Safitri, di Jakarta, Jumat.

Menurut Myrna, pengelolaan air melalui konsep kota spons adalah bagaimana ketersediaan air bisa ditahan dan dimanfaatkan lebih lama, serta kemudian bisa dijaga jangan sampai menimbulkan akibat yang tidak diinginkan misalnya genangan ataupun banjir.

Dengan demikian, desain kota IKN sedemikian rupa bisa menyediakan ruang untuk adanya tampungan air (reservoir), sudah dibangun embung-embung misalnya yang ada di dalam kota. Infrastruktur embung sendiri untuk penampungan air dan bisa untuk menjadi sarana rekreasi serta sebagainya.

Lalu diharapkan juga karena curah hujan di IKN cukup tinggi, sehingga warga kota tidak menyia-nyiakan air hujan dengan melakukan penampungan atau pemanenan air hujan.

"Dengan demikian, kita lebih bijak (memanfaatkan) air, di mana tidak harus menggunakan air baku untuk kepentingan-kepentingan seperti menyiram tanaman atau toilet, cukup dengan memanfaatkan air hujan," kata Myrna.

Dia mengatakan bahwa sumber daya air membentuk siklus-siklus, di mana air turun dari atas, kemudian dimanfaatkan, dan pada akhirnya kembali ke atas.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, pengelolaan sumber daya air perkotaan bertujuan untuk memberikan keamanan akses air minum yang andal, sistem sanitasi yang layak, perlindungan sumber air dari polusi, dan pengurangan risiko banjir dalam satu sistem pengelolaan air terpadu.

Strategi ini menerapkan prinsip kota spons (sponge city) guna mengintegrasikan jaringan biru dan hijau, agar dapat memberikan manfaat kenyamanan dan kesehatan bagi penduduk IKN.

Konsep dan elemen kota spons diterapkan secara luas di IKN terutama untuk mengembalikan siklus alami air yang berubah karena pembangunan. Penerapan konsep ini akan memberikan manfaat pemanenan air untuk tambahan ketersediaan air dan pengurangan bahaya banjir, manfaat pemurnian air dan pelestarian ekologi, efisiensi sistem sumber daya, serta manfaat rekreasi bagi masyarakat.

Kota spons mengacu pada kota yang berperan seperti spons mampu menahan air hujan agar tidak langsung melimpas ke saluran-saluran drainase dan yang mampu meningkatkan peresapan ke dalam tanah, sehingga bahaya banjir dapat berkurang serta kualitas dan kuantitas air dapat meningkat melalui penyaringan tanah dan penyimpanan dalam tanah (akuifer).
Baca juga: Pembangunan IKN berkonsep kota hutan, kota spons, dan kota cerdas
Baca juga: OIKN gandeng lembaga riset Deltares Belanda wujudkan kota spons di IKN

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024