Jakarta (ANTARA) - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono memberikan gambaran mengenai masa depan di IKN dan konsep “Kota Hutan Berkelanjutan” lewat sambutan dalam bentuk representasi diri visual digital pada perhelatan “Nusantara Fair” di Jakarta, Jumat.
“Saya muncul secara langsung, saya bisa hadir dalam bentuk avatar. Kenapa? Karena saya ingin memberi gambaran masa depan IKN,” ucap Bambang melalui tampilan avatar yang diputarkan di sebuah layar besar, Jumat malam.
Dalam kesempatan tersebut Bambang menjelaskan mengenai konsep “Kota Hutan Berkelanjutan” sebagai konsep kota yang tetap mempertahankan keberadaan hutan alami. Menurut Bambang, konsep tersebut dapat terwujud dengan cara mempertahankan, mengelola, dan merestorasi ekosistem hutan.
Baca juga: Otorita IKN ajak warga ikut keseruan "flashmob" pada Nusantara Fair
“Lalu apa bedanya Hutan Kota dengan Kota Hutan? Hutan Kota adalah ruang terbuka hijau yang ada di tengah-tengah kota, sedangkan Kota Hutan justru kotanya yang berada di dalam ekosistem itu. Tapi, tenang saja, akan dibangun fasilitas lengkap yang kekinian untuk menunjang kehidupan di IKN,” Bambang menjelaskan.
Bambang mengungkapkan besaran luas IKN yang hampir empat kali lebih besar dari DKI Jakarta dan tiga setengah kali lebih besar dari luas negara Singapura.
“IKN luasnya sekitar 256 ribu hektar. Yang unik di IKN, 65 persen lahan akan dijadikan Hutan Tropis yang ditanami bibit pohon tanaman endemik Kalimantan. (Sebanyak) 65 persen dari IKN luas sekali, seluas lebih dari 83 ribu lapangan sepakbola kelas internasional,” dia memaparkan.
Dengan keberadaan 65 persen hutan, Bambang melanjutkan, maka masyarakat akan mendapatkan manfaat besar, dari dapat menjaga kualitas tanah, mencegah banjir, hingga menyerap karbon.
Gelaran “Nusantara Fair” merupakan ajang untuk memberikan gambaran mengenai pembangunan yang saat ini mendapatkan perhatian publik, salah satunya adalah penerapan konsep berkelanjutan modern yang implementasinya akan berbeda dengan kota-kota lain di Indonesia dan negara lainnya.
“Kenapa harus bikin di mal? Menurut kami justru ingin mengajak semua masyarakat Indonesia untuk benar-benar mengenal Nusantara sebagai bagian dari transformasi kita bersama. Tagline kami adalah ‘Nusantara adalah kita, kita adalah Nusantara’. Jadi, kami ingin mengajak, sosialisasi, banyak yang belum mengerti apa itu IKN Nusantara," kata Bambang.
Ajang yang digagas Otorita IKN (OIKN) tersebut menampilkan ekshibisi teknologi, festival kreatif dan festival konsep hidup berkelanjutan yang digelar selama tiga hari pada 26-28 Januari 2024.
Baca juga: OIKN perluas informasi IKN lewat Nusantara Fair
Baca juga: OIKN kembangkan aplikasi IKNOW untuk layanan terintegrasi publik IKN
Baca juga: Otorita IKN menjalin kolaborasi dengan Kantor Berita ANTARA
Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024