... memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris... "
Yerusalem (ANTARA News) - Israel menyatakan, Minggu, agen-agen keamanan Shin Beth, menangkap tiga orang Palestina yang terlibat dalam rencana kelompok pejuang Hamas untuk membom satu pusat perbelanjaan di Yerusalem.
Shin Beth mengatakan, dalam operasi gabungan militer dan polisi, agen-agennya bulan lalu menangkap dua orang dari Yerusalem timur yang bekerja sebagai tukang bersih-bersih di Mamilla Mall di kawasan perbelanjaan kelas atas yang terletak tepat di luar dinding Kota Tua Yerusalem.
Kawasan itu, yang juga mencakup sebuah hotel bintang lima dan apartemen-apartemen mewah, populer bagi warga Israel, Palestina dan wisatawan.
Pernyataan Shin Beth mengatakan, aparat juga menangkap seorang gerilyawan Hamas dari kota Ramallah, Tepi Barat, yang memiliki laboratorium peledak di rumahnya dan yang merekrut kedua orang di Yerusalem yang ditangkap, yang berusia 20-an tahun.
"Mereka akan membawa bahan peledak ke dalam wilayah Israel," kata Shin Bet. "Mereka akan membawanya masuk ke mall dan menyembunyikannya di dalam kotak penyimpanan di tempat kerja mereka."
Pernyataan itu menambahkan bahwa selama liburan Yahudi mendatang ketika Mamilla dipenuhi pengunjung, orang-orang itu akan memasang bom tersebut, yang dibungkus sebagai hadiah, di sebuah toko atau restoran dan kemudian meledakkannya.
Belum ada komentar segera dari Hamas mengenai pernyataan Shin Beth itu.
Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.
Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut diblokade Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Kini kedua kubu tersebut telah melakukan rekonsiliasi.
Uni Eropa, Israel, dan Amerika Serikat, memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013