Jerusalem (ANTARA News) - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya siap menghadapi segala kemungkinan skenario di Suriah setelah Presiden Amerika Serikat Barack Obama menangguhkan ancaman serangan militer.
"Israel tetap tenang dan percaya diri, para warga Israel tahu apa yang kita persiapkan dalam menghadapi segala kemungkinan," katanya kepada para menteri pada awal sidang kabinet mingguan seperti dikutip AFP.
Obama berjanji akan menindak pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad sehubungan dengan tuduhan menggunakan senjata kimia, tetapi Sabtu kemarin mengumumkan bahwa ia terlebih dulu akan meminta persetujuan Kongres yang mendukung tindakan militer, setidaknya pada 9 September, ketika anggota Kongres kembali dari reses musim panas mereka.
Netanyahu berusaha menenteramkan kekhawatiran dalam negeri bahwa serangan pimpinan AS ke Suriah dapat memicu Bashar atau sekutu-sekutunya di Lebanon, Hizbullah, menyerang Israel, sekutu penting Washington di kawasan itu.
"Musuh-musuh kita memiliki alasan-alasan yang sangat baik tidak mencoba kekuatan kita, tidak menguji kekuatan kita," katanya. "Mereka tahu alasannya."
Netanyahu dan Presiden Shimon Peres menekankan bahwa Israel tidak terlibat dalam konflik berdarah di Suriah di mana lebih dari 100.000 orang tewas, tetapi akan membalas jika diserang.
(H-RN/C003)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013