Jakarta (ANTARA/JACX) - Video di platform X, yang menampilkan sejumlah pria keluar dari mobil dengan diborgol, diklaim menjadi momen penangkapan panglima Israel oleh Hamas.

Berdasarkan video yang sudah diputar sekitar 54 ribu kali itu, terlihat para pria yang diborgol tersebut mendapatkan penjagaan ketat dari aparat dengan seragam bertuliskan "DTX".

"PANGLIMA ISRAEL yang perintah Bakar Mesjid Al Aqsa di tangkap HAMAS.
*The ISRAEL commander who ordered the burning of Al Aqsa was arrested by Hamas*
," demikian isi narasi, yang menerangkan cuplikan gambar 30 detik itu.

Namun, benarkah video itu menampilkan momen penangkapan Panglima Israel oleh Hamas?

Penjelasan:
Rekaman gambar berisi penangkapan sejumlah pria tersebut tidak berhubungan dengan konflik Israel dan Hamas saat ini.

Para pria yang terlihat akan ditahan aparat DTX itu adalah pemimpin dari gerakan separatis di Karabakh, Azerbaijan.

Video yang dibagikan pengguna X itu diketahui identik dengan unggahan akun YouTube resmi milik DTX.

DTX merupakan badan intelijen dalam negeri dan polisi rahasia Azerbaijan. DTX dibentuk setelah pembubaran Kementerian Keamanan Nasional Azerbaijan pada 2015, mengacu wikipedia.

Melalui kontennya di YouTube pada 5 Oktober 2023, DTX menjelaskan bahwa pria-pria tersebut terlibat dalam kelompok bersenjata ilegal yang beroperasi di wilayah Karabakh, Republik Azerbaijan.

Para tahanan itu berperan dalam penyediaan senjata, amunisi, bahan peledak, perlengkapan militer dan perbekalan militer kepada kelompok bersenjata ilegal yang menyebabkan kematian orang.

Keterangan DTX sekaligus membantah narasi penangkapan para panglima Israel oleh Hamas, yang dibagikan di X.

Klaim: Panglima Israel yang perintahkan bakar Masjid Al-Aqsa ditangkap Hamas
Rating: Hoaks

Baca juga: Hamas siap lakukan gencatan senjata jika Israel melakukannya

Baca juga: Israel berharap ICJ tolak tuduhan genosida atas perangnya di Gaza

Cek fakta: Hoaks! Menlu Retno umumkan 105 negara tidak akui kedaulatan Israel


Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024