Banda Aceh (ANTARA News) - Ulama muda Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Teungku Faisal Ali mengecam tindakan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar yang merencanakan penganugerahan predikat "anggota kehormatan" kepada anggota kongres Amerika Serikat, Robert Wexler, yang akan berkunjung ke wilayah itu Jumat (4/8). "Apapun alasannya, saya mengecam keras pemberian anugerah kehormatan kepada anggota kongres AS, di tengah-tengah perlakuan keji negara zionis Israel terhadap bangsa Palestina dan Lebanon atas dukungan Amerika," katanya kepada ANTARA News di Banda Aceh, Kamis. Menurut dia, tindakan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar memberikan anugerah anggota kehormatan kepada senator AS sudah berlebihan dan dapat melukai hati dan perasaan umat Islam. "Kami juga mengecam penyambutan-penyambutan yang berlebihan terhadap senator Amerika itu, apalagi saat ini negara-negara Islam yang tergabung dalam OKI sedang melakukan pertemuan, termasuk dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," kata Faisal Ali yang juga Ketua umum ikatan santri/thaliban Aceh. "OKI mengecam Israel, tapi Aceh yang dikenal sebagai daerah Serambi Mekah tidak berperasaan terhadap penindasan yang dirasakan umat Islam Lebanon dan Palestina yang dilakukan Israel di bawah dukungan Amerika Serikat," tambah dia. Di pihak lain, ia juga menegaskan tidak bisa dibenarkan dilakukan penyambutan anggota kongres AS itu dengan kegiataan adat Aceh, sebab adat Aceh itu identik dengan Syariat Islam. Lebih lanjut, Faisal menyebutkan bahwa kedatangan dan penganugerahan sebagai anggota kehormatan itu juga sebagai salah satu upaya Amerika Serikat untuk membalikkan isu penyerangan dan pembunuhan warga Lebanon dan Paletina oleh Israel. "Penganugerahan anggota kehormatan karena anggota kongres itu dinyatakan berjasa dalam membantu korban tsunami di Aceh itu tidak sebanding dengan tindakan Israel dukungan Amerika yang telah membunuh rakyat Palestina dan Lebanon," kata dia.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006