Beijing (ANTARA) - China mencatat peningkatan kualitas udara dan air secara bertahap pada 2023 di tengah upaya konstan negara itu dalam memerangi polusi serta melanjutkan pembangunan ramah lingkungan, tunjuk data resmi pada Kamis (25/1).

Pada 2023, rata-rata kepadatan PM2,5 di 339 kota di China, yang berada di tingkat prefektur maupun di atasnya, mencapai 30 mikrogram per meter kubik, lebih baik dari target tahunan 32,9 mikrogram per meter kubik dan turun 16,7 persen dibandingkan level pada 2019, menurut Kementerian Ekologi dan Lingkungan Hidup China.

Proporsi hari dengan kualitas udara yang baik di kota-kota itu mencapai 85,5 persen tahun lalu, ungkap data tersebut.

Data juga menunjukkan bahwa 89,4 persen wilayah yang dipantau memiliki kualitas air permukaan yang cukup baik, tercatat di atau di atas Level III dalam sistem kualitas air lima level China, naik 1,5 poin persentase secara tahunan (year on year/yoy). Proporsi air permukaan dengan kualitas di bawah Level V, yang merupakan level terendah, tetap tidak berubah di angka 0,7 persen.

Sungai Yangtze dan Sungai Kuning, dua sungai besar di China, menunjukkan kualitas air yang baik pada 2023, dengan kualitas air permukaannya berada di Level II.

Kualitas lingkungan ekologi China terus mengalami peningkatan pada 2023 meskipun terdapat berbagai sumber tekanan, termasuk kondisi cuaca yang buruk, tutur Menteri Ekologi dan Lingkungan Hidup China Huang Runqiu dalam konferensi kerja perlindungan ekologi nasional yang digelar pekan ini.

Pada 2024, Huang mendesak berbagai upaya untuk mendorong penggunaan pemanas dengan energi ramah lingkungan di China utara sesuai dengan kondisi setempat, memfasilitasi transisi rendah karbon di sektor baja, semen, dan batu bara yang menghasilkan emisi tinggi, mengatasi polusi yang terkait dengan truk berbahan bakar solar, dan sebagainya.

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024