Beijing (ANTARA) - Tercatat total 510 gigawatt kapasitas energi terbarukan yang baru dipasang di seluruh dunia pada 2023 dan China menyumbang 50 persen lebih dari jumlah itu, demikian menurut seorang pejabat Administrasi Energi Nasional (National Energy Administration/NEA) China pada Kamis (25/1).

China telah berkembang menjadi sebuah kekuatan yang sangat diperlukan untuk mendorong pengembangan energi bersih dunia, kata Pan Huimin dari NEA dalam sebuah konferensi pers.

Konferensi pers tersebut digelar sehari sebelum Hari Energi Bersih Internasional yang pertama kali ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Investasi energi bersih di luar negeri oleh perusahaan-perusahaan China telah tersebar di berbagai negara dan kawasan utama, meliputi tenaga bayu, fotovoltaik, dan hidro, yang memiliki dasar saling bermanfaat dan hasil yang saling menguntungkan. Investasi itu juga membantu penduduk setempat dalam pertumbuhan rendah karbon, ujar Pan.

Sementara itu, China terus mempromosikan inovasi teknologi dan produk, serta secara aktif mengintegrasikan dirinya ke dalam rantai industri energi bersih global, sebutnya.

Produk tenaga bayu dan fotovoltaik China telah diekspor ke lebih dari 200 negara dan kawasan, yang sebagian telah membantu mengurangi biaya produksi listrik secara signifikan selama 10 tahun terakhir, menurut Pan.

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024