kami ingin mendatangi beberapa UKM di Belanda yang terkait dengan rantai pasokan global. Khususnya di industri pertanian, akuakultur, dan manufaktur
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menggelar pertemuan bilateral dengan Deputi Menteri Hubungan Ekonomi dan Kebijakan Iklim Belanda Sandor Gaastra untuk memperkuat kemitraan ekonomi, khususnya kewirausahaan dan rantai pasok global.
“Saya tahu Belanda sangat kuat dalam rantai nilai global. Dalam kunjungan ini, kami ingin mendatangi beberapa UKM di Belanda yang terkait dengan rantai pasokan global. Khususnya di industri pertanian, akuakultur, dan manufaktur,” kata MenKopUKM Teten Masduki dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menteri Teten menyampaikan produk perikanan ASEAN menyumbang 21,9 persen dari total produksi perikanan dunia dan diprediksi meningkat setiap tahunnya. Negara-negara ASEAN khususnya Indonesia, Vietnam, dan Thailand juga berkontribusi sebesar 16,5 persen terhadap ekspor udang dunia.
“Tidak hanya perikanan, ASEAN juga merupakan hub produksi buah-buahan tropis dan pertanian. Nanas misalnya, menyumbang sekitar 27 persen produksi nanas dunia,” ucapnya.
Agar dapat menjadi pusat pertanian dan budi daya perikanan global, lanjutnya, ASEAN menghadapi tantangan dalam menyediakan ekosistem bisnis yang memfasilitasi usaha mikro dan kecil untuk tumbuh dan berkembang melalui koperasi dan kemitraan rantai pasokan.
“Indonesia merupakan bagian dari ASEAN. Dalam konteks global, ASEAN perlu berani mengklaim dirinya sebagai global hub produksi pertanian dan perikanan budidaya,” tuturnya.
Tak sebatas itu, kunjungan MenKopUKM ke Belanda juga dimaksudkan untuk mendapat informasi secara langsung tentang kebijakan dan program Belanda dalam mempromosikan UKM/startup.
Khususnya pengembangan kewirausahaan termasuk UKM/startup yang inovatif, program dukungan untuk UKM yang terlibat dalam rantai nilai global, program pitching untuk startup, dan program alokasi pengadaan pemerintah untuk UKM.
Dalam pertemuan tersebut, MenKopUKM menjabarkan, struktur populasi pengusaha Indonesia yang mencapai lebih dari 64 juta unit usaha dan 127 ribu koperasi. Peran UMKM dalam perekonomian nasional Indonesia pun sangat sentral karena 99 persen pengusaha di Indonesia adalah pelaku UMKM.
“UMKM menyumbangkan kontribusi terhadap PDB sebesar 61 persen, serta menyerap 97 persen dari total tenaga kerja. Namun, rasio kewirausahaan Indonesia baru mencapai 3,47 persen dan rasio rantai nilai global sebesar 4,1 persen,” katanya.
Pada kunjungan tersebut Menteri Teten dan rombongan juga menyambangi beberapa lembaga di Belanda yang terkait dengan rantai pasokan global, terutama di industri pertanian, akuakultur, dan manufaktur, salah satunya adalah lembaga riset Nederlandse Organisatie voor Wetenschappelijk Onderzoek (NWO).
”Saya berharap melalui kunjungan ini kita bisa belajar bagaimana kebijakan dan program Belanda dalam mempromosikan UKM dan startup, terutama pengembangan kewirausahaan inovatif dan program dukungan pada UKM yang terlibat dalam rantai nilai global,” kata MenKopUKM.
Baca juga: KemenKopUKM gandeng Belanda kembangkan usaha rintisan sektor pertanian
Baca juga: RI jajaki kerja sama pengembangan startup akuakultur dengan Belanda
Baca juga: MenKopUKM jajaki kerja sama penguatan ekosistem wirausaha di Belanda
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024