Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5,2 persen tahun lalu sangat penting bagi penciptaan lapangan kerja, dengan sektor jasa menjadi yang terdepan dalam pemulihan ekonomi, ujar Yun Donglai, seorang pejabat di Kementerian Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial China dalam sebuah konferensi pers.
China meningkatkan dukungan kebijakan untuk lapangan kerja, dengan bantuan keuangan dari pemerintah pusat dan daerah melampaui 300 miliar yuan (1 yuan = Rp2.193) atau sekitar 42,2 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.719) sepanjang 2023, kata Yun.
Pada langkah selanjutnya, China akan mempertahankan lapangan kerja sebagai prioritas utama dengan meningkatkan subsidi fiskal dan insentif pajak, memberikan bantuan keuangan yang lebih besar, dan mengurangi beban asuransi sosial, kata pejabat tersebut.
Hal ini akan mendorong sektor manufaktur maju, bersama dengan sektor digital, ramah lingkungan, dan perawatan lansia, untuk memainkan peran yang lebih besar dalam menciptakan lapangan kerja sambil mengintensifkan dukungan bagi pendorong lapangan kerja utama seperti perusahaan swasta, juga usaha kecil dan menengah (UKM).
Sebuah kampanye promosi lapangan kerja juga akan diluncurkan dari Januari hingga April tahun ini, yang bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja bagi populasi kunci di seluruh negara itu, menurut pejabat tersebut.
"Lapangan kerja di China secara umum diperkirakan akan tetap stabil, karena pemulihan ekonomi negara yang stabil, transisi dari pendorong pertumbuhan tradisional ke pendorong pertumbuhan baru, dan berlanjutnya kemunculan sumber-sumber penciptaan lapangan kerja baru," imbuh Yun.
Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024