Untuk tahun 2024, target yang ditetapkan memang tidak sebesar capaian 2023, karena di 2023 ada dua lelang yang booming

Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan menargetkan nilai transaksi lelang pada 2024 mencapai Rp35 triliun, lebih rendah dibandingkan capaian lelang 2023 yang tercatat Rp44,34 triliun.

Menurut Direktur Lelang DJKN Joko Prihanto, penurunan target lelang tahun ini disebabkan lelang 2023 mendapatkan dua lelang yang bernilai besar.

“Untuk tahun 2024, target yang ditetapkan memang tidak sebesar capaian 2023, karena di 2023 ada dua lelang yang booming,” kata Joko saat media briefing di Jakarta, Kamis.

Lelang besar yang pertama berasal dari kasus penegakan hukum Kejaksaan Agung terhadap PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang turut menyeret perusahaan tambang batu bara PT Gunung Bara Utama (GBU) di Kalimantan Timur.

Dari kasus tersebut, nilai lelang yang diperoleh mencapai Rp1,9 triliun.

Lelang berikutnya berasal dari aset hak tanggungan kebun kelapa sawit di Sumatera pada 27 Desember 2023, di mana hasil lelang yang diperoleh mencapai Rp1,9 triliun.

“Dari dua lelang ini, kontribusinya kurang lebih Rp4 triliun. Lelang lain nilainya Rp200 miliar rata-rata banyak sektor properti, pabrik juga ada,” ujar dia.

Secara keseluruhan, DJKN membukukan pokok lelang senilai Rp44,34 triliun sepanjang 2023.

Capaian transaksi lelang sebagian besar berasal dari pelaksanaan lelang sukarela, termasuk yang diselenggarakan oleh Pejabat Lelang Kelas II, senilai Rp18,71 triliun.

Selanjutnya, pelaksanaan lelang Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan (UUHT) sebesar Rp11,78 triliun, lelang barang rampasan atau sitaan kejaksaan Rp2,23 triliun, lelang harta pailit Rp1,82 triliun, lelang barang milik negara/daerah (BMN/D) selain bea cukai Rp748,5 miliar, serta lelang eksekusi pengadilan Rp414,63 miliar.

Kemudian, BMN tegahan kepabeanan dan cukai Rp28,96 miliar, eksekusi pajak pusat/daerah Rp13,55 miliar, Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) termasuk Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Rp31,84 miliar, dan aset eks kelolaan PT Perusahaan Pengelola Aset (PT PPA) Rp3,83 miliar.

Penyelenggaraan lelang di tahun 2023 juga telah berkontribusi bagi penerimaan Negara sebesar Rp4,59 triliun. Dari nominal tersebut, Rp4,37 triliun tercatat sebagai penerimaan negara yang terdiri dari hasil bersih lelang Rp3,06 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) lelang Rp974 miliar, dan penerimaan pajak Rp330 miliar.


Baca juga: DJKN selesaikan 2.821 berkas piutang negara pada 2023
Baca juga: Kemenkeu catat PNBP BMN dan piutang negara di NTT lampaui target
Baca juga: DJKN: Rp300 triliun aset bisa dioptimalkan usai kepindahan ke IKN

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024