Kami sudah tiga kali lepas liar hiu belimbing di perairan Kabupaten Raja Ampat yaitu di Wayag dan Misool. Ini menunjukkan tingkat keberhasilan konservasi lumayan tinggi

Manokwari (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Papua Barat mengungkapkan keberhasilan konservasi Hiu Belimbing (Stegostoma tigrinum) di wilayah kerjanya masih cukup tinggi.

Kepala BRIDA Papua Barat Charlie DHeatubun di Manokwari, Kamis, mengatakan upaya konservasi Hiu Belimbing di perairan Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya, telah menunjukkan hasil yang positif.

"Kami sudah tiga kali lepas liar hiu belimbing di perairan Kabupaten Raja Ampat yaitu di Wayag dan Misool. Ini menunjukkan tingkat keberhasilan konservasi lumayan tinggi," katanya.

Ia berharap upaya tersebut mampu memulihkan populasi Hiu Belimbing di Raja Ampat yang terkenal di antara para penyelam sebagai maskot “surga” bawah laut.

Baca juga: BRIDA lepasliarkan tiga anakan hiu belimbing di perairan Raja Ampat

Charlie mengatakan upaya pemulihan populasi Hiu Belimbing dinamai Proyek StAR (Stegostoma tigrinum Augmentation and Recovery). Informasi dari proyek tersebut dapat dipantau masyarakat melalui aplikasi Dashboard Informasi (DASI) BRIDA.

Aplikasi berbasis website itu resmi diluncurkan Pj Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere, di Manokwari pada Senin (22/1).

Ia menjelaskan hasil studi menunjukkan ada kondisi bertolak belakang terkait perkembangan Hiu Belimbing. Di alam, ucapnya, Hiu Belimbing hampir punah. Namun, di akuarium Hiu Belimbing justru sukses berkembang.

Model restorasi Hiu Belimbing yang digunakan yakni mendatangkan telur-telur hewan itu dari akuarium di seluruh dunia yang dibawa ke tempat penetasan lokal di Raja Ampat.

Baca juga: Tiga dari tujuh telur hiu belimbing di Papua Barat berkembang sehat

Proyek perdana StAR dilakukan pada 10 Agustus 2022 dimana sebanyak tujuh telur Hiu Belimbing mulai dikembangkan. Hiu Belimbing yang berhasil menetas, dilepasliarkan di kawasan konservasi di perairan Kepulauan Raja Ampat.

"Upaya ini didukung oleh ReShark, sebuah konservasi internasional yang beranggotakan lebih dari 60 institusi akademik, kebun binatang, dan akuarium, lembaga nirlaba, serta lembaga pemerintah yang mendedikasikan untuk memulihkan spesies hiu dan pari di seluruh dunia," katanya.

Ia menambahkan segala informasi tentang riset dan inovasi yang dikembangkan BRIDA Papua Barat, termasuk Proyek StAR yang tersaji dalam aplikasi DASI BRIDA, menunjukkan akuntabilitas dan transparansi, terutama keterbukaan anggaran.

Seperti diketahui Proyek StAR telah dikoordinasikan secara intensif dengan berbagai pemangku kepentingan di tingkat nasional dan provinsi, termasuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Badan Penelitian dan Inovasi Nasional (BRIN).

Baca juga: KKP lepasliarkan anakan hiu belimbing di Raja Ampat

Pewarta: Ali Nur Ichsan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024