Pontianak (ANTARA) - Direktur Utama PTPN III Holding Perkebunan, Muhammad Abdul Ghani mengatakan pihaknya telah menargetkan afeal seluas 16.000 ha program Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat (PSR) di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).

"Mulai saat ini hingga 2026 kita diamanahkan untuk merealisasikan ada 60 ribu hektare PSR di Indonesia dan 16 ribu hektare ada di Kalbar," ujarnya saat membuka workshop PTPN untuk sawit rakyat di Pontianak, Kamis.

Ia menjelaskan hadirnya program PSR di Kalbar yang direalisasikan PTPN sebagai amanah dari Program Strategis Nasional. Hal itu juga sejalan dengan peran PTPN yang merupakan BUMN.

"Kami PTPN ini fungsinya kan bukan hanya mencari untuk semata namun juga ditugaskan sebagai agen pembangunan. Untuk itu lah kolaborasi dengan semua pihak kami kerjakan PSR," papar dia.

Terkait workshop yang dihadirkan di Kalbar dengan mengundang petani sawit, koperasi dan pihak terkait sebagai bentuk pemberdayaan untuk PSR tersebut.

"Untuk merealisasikan PSR itu butuh kolaborasi dan untuk itu lah workshop ini penting," kata dia.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Kementerian Pertanian RI Andi Nur Alam Syah menyebutkan untuk realisasi PSR yang dimulai sejak 2017 hingga kini sudah mencapai 300 ribu ha.

"Realisasi PSR sudah mencapai 300 ribu hektare PSR di Indonesia. Untuk umur yang tiga tahun sekitar 50 ribu hektare," papar dia.

Menurutnya program PSR untuk meningkatkan produktivitas petani dan hal itu bermuara pada peningkatan kesejahteraan petani sawit di Indonesia.

"Tantangan PSR saat ini bukan soal uangnya, SDM dan lainnya tapi soal penataan dan regulasi. Hal itu saat ini tengah diselesaikan," kata dia.

Baca juga: Apkasindo: Realisasi peremajaan sawit rakyat 2023 naik 35 ribu ha
Baca juga: BPDPKS: PSR untuk tingkatkan produktivitas perkebunan petani kecil
Baca juga: Kemenko Ekonomi: 5 persen lahan sawit perlu diremajakan per tahun

Pewarta: Dedi
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024