“Iya kalau jalan area Pelabuhan Banjar Nyuh itu rencananya akan kita revitalisasi dari APBN Kemenhub tahun ini, rencananya untuk pengaspalan dan drainase dulu, sekarang sedang lelang di pusat, anggarannya Rp8 milyar,” kata Kepala Kantor UPP Kelas II Nusa Penida Luh Putu Eka Suyasmin di Denpasar, Kamis.
UPP Kelas II Nusa Penida sendiri membawahi 9 wilayah kerja atau pelabuhan dengan Banjar Nyuh sebagai induknya, dimana pelabuhan ini menjadi yang tersibuk sepanjang 2023.
“Kebetulan Pelabuhan Banjar Nyuh fasilitas pelabuhannya punya kami, memang ada rencana pengembangan, nanti setelah sudah bagus, kami ada rencana juga dengan vendor untuk membuat parkir elektronik,” ujarnya.
Pelabuhan yang jembatannya sempat ambruk pada penghujung tahun 2022 ini diketahui merupakan akses terpadat yang digunakan wisatawan menuju Nusa Penida, dimana rata-rata sehari 1.500-2.000 orang baik lokal maupun internasional melintas.
Menurut Putu Eka, pelabuhan ini paling banyak digunakan lantaran kebanyakan wisatawan berangkat menggunakan kapal cepat dari Pelabuhan Sanur, dari sana sebagian besar kapal berhenti di Pelabuhan Banjar Nyuh dan sisanya Pelabuhan Nusa Lembongan dan Pelabuhan Jungutbatu.
“Kemarin Natal dan tahun baru termasuk pelabuhan terpadat nomor dua di seluruh Indonesia terkait kedatangan penumpang, di Nusa Penida tanggal 30 Desember tertinggi sampai 5.540 orang khusus di Banjar Nyuh saja,” sebutnya.
Dalam sehari, setidaknya UPP Kelas II Nusa Penida mencatat ada 100 pergerakan kapal cepat di pelabuhan tersebut, umumnya wisatawan yang berhenti di sana mencari objek wisata terdekat seperti Pantai Kelingking dan Pantai Diamond.
Sejauh ini Putu Eka melihat pergerakan masih dapat dikendalikan meski sesekali saat musim libur terjadi kemacetan, menurutnya dengan dilakukan revitalisasi lewat dana APBN Kementerian Perhubungan dapat mengembangkan fasilitas pelabuhan yang ada saat ini.
Salah satu yang dapat membantu mengantisipasi kepadatan di saat revitalisasi belum berlangsung adalah penerapan tiket elektronik, saat ini pengembangan sistem pembelian tiket ini yang sedang didorong UPP Kelas II Nusa Penida.
“Kapasitas kapal itu masing-masing beda, jadi harganya ada Rp75 ribu-Rp100 ribu, tiket elektronik nanti akan sangat membantu karena kepadatan nanti akan tergantung hari-hari libur domestik atau luar negeri,” ujar Putu Eka.
Baca juga: Pelabuhan Nusa Penida tambah aplikator penerapan tiket elektronik
Baca juga: Menapaki kearifan lokal Nusa Penida melalui seni kolosal Janger Cak
Baca juga: KSOP Benoa Bali catat 78 ribu pergerakan penumpang Sanur-Nusa Penida
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024