Target untuk 102 BUMDes yang sudah kita bina klasternya, pada tahun 2024 ini bisa menjadi BUMDes kategori Maju
Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Aceh melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) menargetkan sebanyak 102 badan usaha milik desa (BUMDes tumbuh menjadi BUMDes kategori Maju pada 2024 untuk menciptakan kemandirian perekonomian desa atau gampong.
“Target untuk 102 BUMDes yang sudah kita bina klasternya, pada tahun 2024 ini bisa menjadi BUMDes kategori Maju,” kata Kepala DPMG Aceh Zulkifli di Banda Aceh, Kamis.
BUMDes yang ditingkatkan menjadi Maju tersebar di 23 kabupaten/kota di se Aceh. BUMDes ini dari 11 klaster usaha, mulai dari pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, industri, perdagangan, keuangan, pariwisata, air bersih, pengolahan sampah dan jasa.
Dalam dua tahun terakhir, kata Zulkifli, 102 BUMDes itu memang menjadi prioritas dari Pemprov Aceh melalui DPMG untuk pembinaan, sesuai kewenangan dan ketersediaan anggaran. Dengan harapan, tahun ini BUMDes ini bisa menjadi Maju.
“Jadi dua tahun ini, kita fokus membina mereka, khusus untuk kewenangan provinsi,” ujarnya.
Baca juga: Pemprov Aceh: Rp74,9 miliar Dana Desa 2024 tahap awal telah tersalur
Baca juga: Desa di Aceh terima alokasi Dana Desa Rp4,79 triliun untuk 2024
Ia menjelaskan ada beberapa hal akan dilakukan untuk meningkatkan BUMDes ini menjadi Maju, mulai dari penyusunan rencana bisnis, pencatatan keuangan BUMDes, pemasaran dan sisi lainnya dalam menggerakkan usaha. Langkah ini turut berkolaborasi dengan perguruan tinggi untuk mengedukasi BUMDes.
Karena, menurut dia, kelemahan BUMDes di Aceh saat ini yaitu belum memiliki rencana bisnis yang baik. Begitu juga dengan pencatatan dan pelaporan keuangan BUMDes, padahal BUMDes itu sudah berkontribusi bagi Pendapatan Asli Desa (PADes).
“Karena kalau pencatatan tidak baik, uang masuk banyak, tidak tercatat dengan baik sehingga dianggap (BUMDes) tidak maju-maju. Maka ini yang akan kita beri pelatihan, pembinaan,” ujarnya.
Ia menambahkan BUMDes yang ditingkatkan menjadi Maju ini merupakan BUMDes yang telah memiliki embrio. Salah satu contohnya, BUMDes pada dalam bidang air minum kemasan di Aceh, yang mana usaha ini sudah punya tempat, peralatan mesin, tapi terhambat pengurusan izin dan lainnya,
“Sehingga tahun kemarin sudah kita selesaikan semua dan bisa berproduksi. Tapi ada hal lagi, seperti business plan belum jelas, arah pemasaran seperti apa, maka ini menjadi fokus kita,” ujarnya.
Data hingga tahun lalu, DPMG Aceh mencatat ada 6.247 BUMDes dari total 6.497 gampong di Aceh. Di antaranya, sebanyak 2.478 BUMDes berstatus rintisan, 3.308 BUMDes tumbuh, 461 BUMDes berkembang.
Sebelumnya, DPMG Aceh menyebut selama 2023, sebanyak 30 BUMDes di Aceh telah masuk dalam kategori Maju. Hanya saja pihaknya belum menerima data penetapan secara resmi dari Kemendes PDT, termasuk rincian dan sebaran BUMDes itu.
“Saat ini sudah ada 30 BUMDes di Aceh yang masuk kategori Maju. Kalau 2022 dulu belum ada, paling banyak BUMDes Berkembang,” katanya.
Baca juga: Pemerintah Aceh sebut sudah ada sebanyak 30 BUMDes kategori maju
Baca juga: Aceh Jaya raih rekor MURI pembentukan badan usaha milik desa
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024