Tokyo (ANTARA News) - Kurs dolar melemah di perdagangan Asia, Jumat, setelah data pertumbuhan ekonomi AS lebih baik dari perkiraan dan kekhawatiran tentang serangan mendesak pimpinan AS terhadap Suriah berkurang.
Greenback juga moderat terhadap rupee karena bank sentral India bergerak mendukung mata uang bermasalahnya setelah merosot ke rekor terendah, sementara kenaikan suku bunga di Indonesia memberikan dukungan terhadap rupiah.
Dalam perdagangan sore di Tokyo, Jumat, euro berada di 1,3242 dolar, naik dari 1,3241 dolar di New York pada Kamis, sementara dolar dibeli 98,26 yen dibandingkan dengan 98,32 yen. Euro diambil 130,09 yen terhadap 130,18 yen.
Rupee yang telah bergejolak dalam beberapa minggu, berada di 66,72 terhadap dolar, membaik dari tingkat dekat 69 yang terlihat pada Rabu. Dolar dibeli 10.920 rupiah, turun dari lebih daripada 11.000 minggu ini, setelah Bank Indonesia menaikkan suku 50 basis poin pada Kamis.
Di Washington, Departemen Perdagangan mengatakan ekonomi AS tumbuh secara tahunan 2,5 persen pada kuartal kedua, jauh di atas perkiraan awal 1,7 persen dan lebih baik dari perkiraan secara luas direvisi 2,1 persen .
Namun, sementara angka menunjukkan ekonomi nomor satu dunia meningkat, analis mengatakan mereka meningkatkan kemungkinan Federal Reserve AS akan segera mulai mengurangi skema stimulusnya 85 miliar dolar AS per bulan.
Ekspektasi pemangkasan program stimulus telah mengirim ekuitas dan mata uang di pasar negara berkembang terjun karena investasi asing yang royal itu berbalik.
Sentimen dalam mata uang berisiko tinggi juga telah terangkat karena serangan pimpinan AS terhadap Suriah tampak kurang mendesak setelah anggota parlemen di London menentang langkah tersebut.
Sementara Gedung Putih mengisyaratkan pihaknya siap untuk melakukannya sendiri menghukum Suriah untuk serangan kimia mematikan terhadap warga sipilnya, para analis mengatakan mereka tidak memperkirakan serangan akhir pekan ini, sebagaimana semula diperkirakan.
Pedagang tampak tergerak oleh berita bahwa harga konsumen Jepang telah meningkat pada tingkat tercepat dalam hampir lima tahun.
Indeks Harga Konsumen (IHK) dan data tenaga kerja pada Juli lebih baik dari yang diharapkan tetapi pengeluaran rumah tangga lemah mengimbangi hasil positif, Takafumi Yamawaki, kepala strategi di JPMorgan Securities Jepang mengatakan kepada Dow Jones Newswires.
"IHK meningkat sejalan dengan perkiraan Bank Sentral Jepang dan BoJ kemungkinan akan mempertahankan prospek ekonomi bullish. Namun, saya tidak berpikir IHK akan terus meningkat di kecepatan saat ini karena peningkatan tersebut terutama disebabkan harga bahan bakar yang lebih tinggi," kata Yamawaki.
Mata uang Asia lainnya bervariasi terhadap dolar.
Greenback jatuh menjadi 1.109,25 won Korea Selatan dari 1.109,86 won pada Kamis dan 32,10 baht Thailand dari 32,17 baht.
Namun greenback naik menjadi 1,2757 dolar Singapura dari 1,2753 dolar Singapura, menjadi 44,63 peso Filipina peso dari 44,57 peso, sementara tidak berubah pada 29,92 dolar Taiwan.
Dolar Australia jatuh menjadi 89,38 sen AS dari 89,75 sen dan yuan China naik menjadi 16,06 yen dari 15,98 yen, demikian AFP.
(A026)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013