Jakarta (ANTARA News) - PT Petrokimia Gresik (PKG) akan menggenjot pasar ekspor untuk mengatasi tertekannya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Kami berusaha tetap bertahan menjalan bisnis pupuk, di saat harga dolar yang semakin tinggi. Hal itu membuat perusahaan kami segera mengambil langkah agar dampak kenaikan dolar dapat diminimalkan," kata Sekretaris Perusahaan PT Petrokimia Gresik (PKG) Bambang Heru di Jakarta, Jumat.

Bambang dalam keterangan persnya mengatakan pada September PKG akan menggenjot penjualan pupuk NPK dan ZK ke India dan Nigeria. NPK yang akan diekspor mencapai 40 ribu ton sedangkan ZK mencapai 7.500 ton.

Menurut Bambang, PKG tidak bisa serta merta menjual seluruh produksinya ke pasar ekspor, karena harus tetap memperhatikan pasar domestik yang sebentar lagi akan memasuki musim tanam kedua. PKG menyiapkan NPK Phonska bersubsidi hingga 250 ribu ton untuk pasar domestik.

"Kami sengaja membagi secara cermat kuantum penjualan untuk pasar domestik dan ekspor, hal ini sesuai dengan komitmen PKG untuk selalu mendukung program ketahanan pangan dengan menyediakan pupuk bagi petani di Indonesia," tuturnya.

Hingga akhir Juli 2013, total penjualan ekspor pupuk NPK mencapai 150.000 ton dan ZK mencapai 21.000 ton. Sedangkan untuk pasar domestik (NPK Phonska), penjualan mencapai 1.244.000 ton.

"Untuk pasar ekspor, hingga Juli 2013 PKG telah menjual pupuk ke beberapa negara antara lain Thailand, Filipina, India, Nigeria, Vietnam dan Timur Tengah," kata Bambang.

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013