Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melanjutkan program gemar memakan ikan sebagai salah satu upaya untuk menangani stunting.

"Program ini sukses pada 2023 dan kita lanjutkan lagi tahun ini," ujar Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel Nadiyah di Banjarbaru, Rabu.

Menurut dia, program ini digerakkan kembali di seluruh kabupaten/kota dengan tujuan agar asupan gizi terpenuhi, khususnya bagi balita, anak-anak dan ibu hamil.

"Termasuk juga warga lanjut usia," tuturnya.

Disampaikan Nadiyah, program ini diharapkan meningkatkan kuantitas dan kualitas pangan masyarakat menuju gizi seimbang yang merupakan aspek penting dalam membangun kualitas sumberdaya manusia.

Karena, lanjut dia, Pemprov Kalsel melalui instansinya akan memberikan stimulus berupa pemberian bingkisan kepada masyarakat seperti ibu hamil, ibu menyusui, anak anak balita, yang isinya produk-produk perikanan.

Baca juga: Mewujudkan generasi emas lewat gemar makan ikan

Baca juga: Pemkab Karawang sosialisasikan gemar makan ikan cegah stunting

Baca juga: Bali gencarkan gerakan makan ikan agar tingkat konsumsi naik

Nadiyah mengajak masyarakat tidak hanya fokus mengonsumsi ikan laut, namun memakan ikan yang banyak ditemui di daerah, seperti ikan sungai dan ikan air tawar lainnya.

"Kita harapkan juga masyarakat untuk bisa gemar makan ikan yang ada di sekitar kita, artinya lebih untuk mengonsumsi ikan lokal, tidak hanya terfokus pada ikan kalengan atau dari luar," tuturnya.

Apalagi ini program nasional yang memprioritaskan untuk penanganan masalah stunting atau anak gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi.

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) kasus stunting di Kalsel menurun dari 30 persen pada 2021 menjadi 24,6 persen pada 2022.

"Dengan upaya tahun lalu dan tahun ini dengan segala programnya, kasus stunting di provinsi ini bisa menurun hingga tinggal 14 persen saja lagi, sesuai target nasional," katanya.

Pewarta: Sukarli
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024