Kuala Lumpur (ANTARA) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia Hermono mengatakan masuknya kosmetik Indonesia mendiversifikasi produk ekspor ke Malaysia yang biasanya didominasi dengan produk pertambangan hingga mineral.
“Jadi selama ini kan ekspor kita ke Malaysia sangat didominasi oleh produk-produk pertambangan, mineral, kemudian CPO (crude palm oil). Nah, kita memang mencoba mendiversifikasi produk ekspor kita ke Malaysia,” kata Hermono di Shah Alam, Selangor, Malaysia, Rabu.
Menurut dia, harga produk-produk hasil pertambangan hingga CPO tersebut dinilai kerap memang tidak stabil sehingga masuknya produk-produk lain seperti kosmetik dari Indonesia tentu mendiversifikasi ekspor ke Malaysia, sehingga tidak didominasi satu jenis produk saja.
Dia sangat menyambut baik impor perdana produk kosmetik asal Sidoarjo, Jawa Timur, ke Malaysia.
“Kalau lihat karakter pasar di Malaysia saya optimistis kosmetik ini dapat diterima dengan baik oleh konsumen di Malaysia, baik oleh kaum perempuan maupun laki-laki karena produk ini unisex,” ujar dia.
Dubes Hermono melakukan pembukaan kontainer impor perdana kosmetik Azarine produksi Sidoarjo, Jawa Timur, di fasilitas Warehouse & Logistic Center Kara Marketing Supply Chain Center, Shah Alam, Selangor, bersama Atase Perdagangan RI di Kuala Lumpur Deden Muhammad Fajar Shiddiq.
Sebanyak empat kontainer berisi produk kosmetik asal Jawa Timur senilai tujuh juta ringgit Malaysia (RM) atau sekitar Rp23,2 miliar itu tiba di Malaysia pada Senin (22/1) setelah diberangkatkan pada 8 Januari dari Surabaya.
Rencananya, produk kosmetik tersebut akan dipasarkan ke seluruh wilayah Semenanjung Malaysia hingga Sabah dan Sarawak. Malaysia menjadi negara pertama untuk penetrasi pasar Asia.
Baca juga: Kemendag lepas ekspor kosmetik asal Sidoarjo ke Malaysia
Baca juga: KJRI jembatani pengusaha kopi Indonesia masuki pasar Malaysia
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024