Saya yakin, adik-adik lebih hebat dari Pak Dahlan...
Surabaya (ANTARA News) - Kendati terbiasa bertemu dengan kalangan pejabat dan pengusaha, ternyata Menteri BUMN Dahlan Iskan juga bisa menyempatkan diri bertemu dengan anak-anak sekolah dasar (SD).
Bahkan, pendiri Harian Jawa Pos dan jaringan media Jawa Pos Group itu pun mau didaulat menjadi "guru" di SD Islam Al Azhar 35 bertaraf internasional di Jalan Florence, kawasan Pakuwon City - Laguna, Surabaya, Jumat.
"Saya yakin, adik-adik lebih hebat dari Pak Dahlan, karena Pak Dahlan hanya sekolah di madrasah dan nggak bisa Bahasa Inggris seperti kalian, soalnya guru Bahasa Inggris-nya nggak pernah masuk, karena gurunya juga merangkap politisi," ucap guru tamu itu disambut tawa pelajar di sekolah itu.
Didampingi Kepala SD Islam Al Azhar 35 Surabaya Ernovilinda, pejabat kelahiran Magetan, Jawa Timur itu juga mengaku tidak hafal nama-nama hari dalam Bahasa Inggris, karena memang tidak tahu, apalagi dirinya juga tidak terlalu rajin ketika masih sekolah.
"Beda dengan sekarang, murid-murid pintar, karena gurunya juga pintar. Kalau Pak Dahlan yang tidak terlalu pintar bisa menjadi menteri, bisa menjadi Dirut PLN, tentu kalian akan lebih hebat lagi," tukas mantan Direktur Utama PT PLN itu, menyemangati.
Namun, suami dari Ny Nafsiah Sabri itu sempat membuka rahasia sukses dirinya di hadapan pelajar SD-SMP Al Azhar Surabaya, yakni belajar secara otodidak. "Saat itu Indonesia sekolahan juga berlantai tanah, karena itu kalian beruntung, jadi saya yakin pasti lebih hebat," paparnya.
Menurut lulusan pesantren di Magetan, Jatim itu, pendidikan merupakan cara untuk memotong mata rantai kemiskinan. "Kalau ada orang tua yang miskin, maka anaknya akan miskin, tapi kalau mau belajar, maka anaknya bisa tidak miskin," kilahnya.
Dalam kesempatan itu, Dahlan Iskan mengajak dua pelajar SD Al Azhar dan dua guru untuk berdialog. "Seperti Dafa yang berusia 10 tahun, saya yakin 15 tahun lagi akan lebih hebat dari guru," ujarnya, sambil menunjuk guru di sampingnya yang berusia antara 25-26 tahun.
Tidak hanya menceritakan pengalamannya, Dahlan Iskan juga sempat menemui sejumlah pelajar SD Al Azhar yang belajar musik tradisional dengan melantunkan lagu dalam Bahasa Inggris, kemudian menemui cucunya bernama Khalisa Salwa Dinata yang duduk di kelas 3 di SD setempat.
Sejumlah pelajar SD dan SMP di sekolah itu memberi apresiasi kehadiran Menteri BUMN itu dengan memberikan hadiah lukisan karya beberapa pelajar SD dan buku karya pelajar SMP. "Lukisan ini akan saya pajang di ruangan saya di Kementerian BUMN," paparnya.
Oleh Edy M Ya`kub
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013
Pada tanggal 17 Oktober 2011, Dahlan Iskan ditunjuk sebagai pengganti Menteri BUMN. Menteri BUMN pemimpin Dirut PLN dan Dirut BUMN lainnya.
Selama 2009 sampai 2011 perubahan apa yang dilakukan pak dahlan ?
jika saya jadi pemimpin BUMN saya malu tampil di sinetron sedangkan saya lihat di banyak daerah banyak listrik yang mati. ataukah itu hanya pencitraan menjelang pemilihan presiden 2014 ?
Masyarakat itu mintanya mudah, minta jalan diperbaiki (Adhi karya, wika, waskita karya,Bina marga,dll), minta listrik tetap hidup(PLN), air tetap hidup(PDAM dikelola pemda), lalu rakyat minta aman dari kejahatan(Polisi). simpel, mau korupsi beratus milyar masyarakat tidak peduli, pokoknya perutnya terisi, rakyat bisa kerja. itu saja pejabat Indonesia tidak bisa kerjakan. masalahnya apa pak Dahlan iskan, anda pimpinan PLN, jika tidak sanggup anda sediakan listrik tetap hidup di Indonesia ini, anda swastakan saja, jangan di monopoli listrik di Indonesia ini. biar ada persaingan sehat. kami mau bayar mahal untuk dapatkan listrik yang berkualitas. jika kami pakai gengset, terlalu bodoh di negara sekaya ini kami pakai gengset. kenapa pak dahlan iskan ? karena banyak gunung berapi di Indonesia ini banyak uap air, banyak air terjun di Indonesia ini. Apakah anda akan meniru konversi minyak tanah ke gas yang sama-sama tidak bisa diperbaharui. Ibarat masuk ke kandang singa membawa kambing, kita berikan kambing itu kepada singa, setelah lapar singa itu akan memakan kita. Apakah Indonesia harus menyewa gengset sedangkan siswa SMK saja bisa buat mobil. Dimana harga diri negara Indonesia yang punya APBN 1500 Trilyun ini bapak buat. Bapak dahlan iskan fokus sajalah kepekerjaan bapak untuk mengurusi listrik dan BUMN lainnya, jangan main twitter dan main sinetron. Jangan berusaha membangun pencitraan, sudahlah anda kan sudah tau pak Jokowi sudah jelas kualitasnya bekerja untuk rakyat, lebih baik di sisa masa tugas bapak yang tinggal 1 tahun lagi berusaha sebaik-baiknya memimpin BUMN untuk kebahagiaan rakyat. Jika saya jadi bapak, saya akan cari jalan keluarnya dari seringnya mati listrik di kota-kota besar, saya berikan jangka waktu jika listrik masih mati maka dirut pecat, jika masih mati listrik juga menteri pecat. Rakyat tidak bisa kerja, tidak bisa hidup normal, tidak bisa mencari makan, tidak bisa berbuat apa-apa. Mudah-mudahan pak dahlan iskan mendengarnya dan bekerja untuk rakyat diakhir masa tugasnya 1 tahun lagi. Terima kasih.