Beijing (ANTARA) - China mencatatkan rekor tertinggi output kedelai sebanyak 20,84 juta ton pada 2023, menurut Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan China pada Selasa (23/1).

Area penanaman kedelai di negara itu mencapai sekitar 10,47 juta hektare tahun lalu, sementara area penanaman tanaman biji penghasil minyak melebihi 13 juta hektare, ujar Wakil Menteri Pertanian dan Urusan Pedesaan China Deng Xiaogang dalam konferensi pers.

Sebanyak 33,969 juta warga yang berhasil terbebas dari kemiskinan telah dipekerjakan pada 2023, melampaui target tahunan sebanyak 3,777 juta, kata Deng.

Revitalisasi industri benih telah mencapai hasil awal, kata Deng, seraya menambahkan bahwa lebih dari 530.000 sumber daya plasma nutfah baru telah dikumpulkan.

China mempertahankan momentum kemajuan stabil dalam pengembangan pertanian dan pedesaan pada 2023, memberikan dukungan yang kuat bagi pemulihan ekonomi dan pembangunan berkualitas tinggi, kata wakil menteri itu.

Data sebelumnya dari Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China menunjukkan bahwa output biji-bijian China naik 1,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) ke rekor tertinggi yang berjumlah 695,41 juta ton pada 2023.

Ini merupakan tahun kesembilan berturut-turut China mencatat panen biji-bijian lebih dari 650 juta ton.

China memiliki output dan cadangan biji-bijian yang melimpah, dengan rasio stok terhadap penggunaan jauh di atas ambang batas keamanan biji-bijian internasional yaitu 17 hingga 18 persen, ungkap Chen Bangxun, pejabat dari kementerian tersebut dalam konferensi pers.

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024