Tahun ini 2024 kami bangun 19 sumur bor yang tersebar di 19 kabupaten dari 22 kabupaten/kota di NTT

Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur membangun 19 sumur bor di sejumlah kabupaten di provinsi berbasis kepulauan itu guna mengatasi kemarau panjang dampak dari krisis El Nino yang terjadi di daerah itu.

"Tahun ini 2024 kami bangun 19 sumur bor yang tersebar di 19 kabupaten dari 22 kabupaten/kota di NTT," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTT Maksi Nenabu di Kupang, Rabu.

Hal ini disampaikannya saat ditemui di ruangannya menanggapi pertanyaan seputar upaya Pemprov NTT mengatasi dampak El Nino di NTT yang hingga saat ini masih terus berlangsung.

Dia mengatakan bahwa program sumur bor tersebut dibangun guna mengantisipasi kekeringan dan menunjang air baku guna menunjang kemiskinan di NTT.

"Kehadiran sumur bor dapat memberdayakan ekonomi sosial masyarakat," ujar dia.

Namun ujar dia, lokasi untuk pembangunan sumur bor itu masih disurvei oleh tim ahli, untuk memastikan ketersediaan air tanah di tempat yang akan dijadikan sebagai lokasi sumur bor.

Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake pada Senin (22/1) lalu mengatakan bahwa pihaknya tengah menggenjot pembangunan sumur bor Provinsi NTT.

Hal ini bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat tidak hanya air baku tetapi bisa membantu untuk kebutuhan pertanian dan peternakan.

Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur hingga saat ini belum bisa mengeluarkan status dari krisis El Nino yang terjadi di provinsi berbasis kepulauan itu.

Hal ini karena diperlukan pemetaan wilayah mana saja yang terdampak El Nino di NTT. Jika sudah ada pemetaan dan datanya sudah ada maka pemerintah akan mengambil langkah selanjutnya termasuk penetapan status.

Ayodhia menjelaskan bahwa El Nino berpengaruh pada waktu tanam. Apakah perlu dipercepat musim tanamnya atau diperlambat ambil menunggu musim hujan.

Baca juga: Pemkab Kupang membangun 986 sumur bor bantu atasi krisis air bersih
Baca juga: Wabup Kupang dorong kades bangun sumur bor gunakan Dana Desa

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024