Kepala Desa Sekarwangi Abeng Baenuri menyampaikan bahwa warga yang rumahnya terdampak tanah longsor akibat hujan deras yang turun sejak Rabu pagi terpaksa harus mengungsi.
"Tidak ada korban jiwa pada kejadian bencana tanah longsor di RT 01/11 Desa Sekarwangi ini," katanya.
Abeng menerima informasi mengenai kejadian pergerakan tanah di Kampung Cibatuhilir sekitar pukul 06.30 WIB dan langsung menuju ke lokasi kejadian.
Setelah sampai di lokasi, dia mendapati beberapa rumpun bambu sudah miring. Dia lantas mengimbau warga yang rumahnya berada di sekitar tebing untuk mengungsi ke tempat yang aman.
Tak lama kemudian, tanah di area tebing itu longsor dan menimpa rumah warga. Semula ada 10 rumah yang terkena longsoran tanah, tetapi jumlahnya kemudian bertambah menjadi 12 rumah.
"Selain itu, empat rumah yang berada di bawah tebing dan satu arah dengan longsoran mulai terancam. Namun, penghuninya sudah kami imbau untuk tidak bertahan di dalam rumah," kata Abeng.
"Kami mengimbau kepada warga untuk tidak mendekat ke lokasi bencana, karena hingga saat ini longsoran-longsoran kecil masih terus terjadi," katanya.
Ia mengatakan bahwa petugas sudah berada di daerah sekitar lokasi longsor, tetapi belum bisa membantu mengevakuasi barang-barang dari rumah yang terdampak tanah longsor karena khawatir terjadi longsor susulan.
Menurut Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria, hingga saat ini ada 12 rumah warga yang rusak berat karena terkena longsoran tanah di Kampung Cibatuhilir.
Warga yang rumahnya terdampak tanah longsor, menurut dia, sudah mengungsi ke rumah kerabat atau tetangga.
BPBD mengimbau warga agar tetap waspada dan menjauhi area yang tanahnya rawan longsor.
Baca juga:
Pergerakan tanah dan tanah longsor melanda bagian wilayah Sukabumi
Tanah longsor merusak rumah warga di Kampung Kebonkerep Sukabumi
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024